Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan--Antara/Rosa Panggabean
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan--Antara/Rosa Panggabean

Apakah Akan Ada Kader PAN Duduk di Pemerintahan?

K. Yudha Wirakusuma • 03 September 2015 11:45
medcom.id, Jakarta: Partai Amanat Nasional (PAN) memutuskan mengubah kiblat koalisi. Salah satu partai pendiri Koalisi Merah Putih (KMP) ini resmi menyatakan diri untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
 
Lantas apakah akan melihat kader partai berlambang bintang matahari terbit duduk di kursi pemerintahan?
 
"Kami tidak pernah bicara itu, dan tidak bicara kepentingan jangka pendek atau pragmatis. Tetapi kita berbicara kepentingan jangka panjang, termasuk apakah sistem ketatanegaran kita perlu disempurnakan atau tidak," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, di program Prime Time News Metro TV, Rabu (2/9/2015).
 
PAN berharap mendapatkan sinyal positif dari publik dan mampu mengembalikan kondisi ekonomi yang tengah lesu. "Mudah-mudahan kita dapat sinyal positif dari publik terhadap pemerintah para investor teman-teman luar negeri pemerintahan Indonesia stabil. Pimpinannya kompak. Mudah-mudahan bangsa ini ada sinyal positif kemajuan bangsa kita," terangnya.

Zulkifli menolak jika PAN dicap sebagai partai kutu loncat. Sebab, perpindahan PAN ke KIH tidak dilakukan secara tiba-tiba, namun melalui proses panjang.
 
"Penilaian di alam demokrasi silakan saja, tetapi sudah saya jelaskan latar belakang kami tidak ujug-ujug. Tetepi melalui diskusi panjang partai kami. Pemikiran yang panjang, mendengarkan berbagai kalangan, melihat perkembangan ekonomi kita, melihat perkembangan dunia, tetangga kita Malaysia, yang dekat atau jauh," terangnya.
 
Dari pelbagai pertimbangan itu, kata dia, pihaknya menyimpulkan tidak tepat lagi berkelahi. Masyarakat sedang menderita, ancaman di luar nyata. "Oleh karena itu memang kita harus bersatu kompak memperkuat pemerintahan kita untuk menghadapi hambatan apapun, situasi berat seperti apapun. kalau kita bersama-sama kita bisa atasi NKRI terjaga dengan baik," ucap Zulkifli.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan