Politikus Partai Golkar Mukhammad Misbakhun--Medcom.id/Dheri Agriesta
Politikus Partai Golkar Mukhammad Misbakhun--Medcom.id/Dheri Agriesta

AHY Dianggap Belum Punya 'Nomor Punggung' di Panggung Politik

Siti Yona Hukmana • 18 Juni 2018 07:38
Jakarta: Politikus Partai Golkar Mukhammad Misbakhun menilai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum pantas mengkritik Presiden RI Joko Widodo. Sebab, AHY dianggap belum berbuat sesuatu secara konkret.
 
"Sungguh sangat aneh cara Mas AHY membuat pidato yang manipulatif dan mengkritik kebijakan Presiden Jokowi dengan mengatasnamakan rakyat. Pidatonya di ruangan yang sangat mewah sehingga gemanya tidak terdengar oleh rakyat miskin yang tinggal di pelosok-pelosok desa di Indonesia," kata Mukhammad Misbakhun seperti dilansir Antara, Minggu, 17 Juni 2018.
 
Menurut Misbakhun, Kepala Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat itu belum memiliki nama dalam nomenklatur politik nasional tingkat tinggi. Oleh sebab itu, ia menilai AHY belum pantas mengkrtik langsung Presiden Joko Widodo yang telah menunjukkan karya nyata dari program kerjanya.

Misbakhun melanjutkan, putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu adalah pemain baru di panggung politik nasional dan belum memiliki 'nomor punggung'.
 
"Sebagai pemain baru, Mas AHY belum berbuat sesuatu secara konkret yang manfaatnya dirasakan untuk rakyat dan negara. Bahkan, kontribusi AHY bagi Partai Demokrat pun belum terlihat," ungkapnya.
 
Menurutnya, yang konret dari AHY baru rekam jejaknya sebagai prajurit TNI. "Mas AHY di panggung politik belum menjadi siapa-siapa, dia juga masih harus membuktikan prestasi dan hasil kerja kepada partainya," ucap Anggota DPR RI itu.
 
Baca: Puan Anggap Biasa Kritikan AHY
 
Anggota Komisi XI DPR RI ini juga mencontohkan tingkat penerimaan masyarakat terhadap AHY pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017. AHY saat itu hanya memperoleh suara 17,5 persen dan berada posisi terbawah dari tiga peserta pilkada.
 
"Kini, Mas AHY ingin tampil di panggung politik nasional. Saran saya, Mas AHY sebaiknya belajar dahulu kepada adiknya, Edhi Baskoro Yudhoyono atau Mas Ibas. Bagaimanapun Mas Ibas sudah terbukti dua kali terpilih sebagai anggota DPR RI dan kini menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI," paparnya.
 
Misbakhun melihat Ibas terlihat mampu membangun komunikasi politik yang baik dengan fraksi-fraksi lain di DPR RI. Sehingga terbangun komunikasi yang positif dalam isu-isu politik penting di DPR RI. 
 
Misbakhun mengingatkan AHY untuk membuktikan kemampuannya dalam mengangkat suara Partai Demokrat pada Pemilu 2019. Menurutnya, perolehan suara Partai Demokrat merosot pada Pemilu 2014 jika dibandingkan dengan perolehan suara pada Pemilu 2009.
 
Baca: AHY Sindir Revolusi Mental Jokowi
 
Sebelumnya, AHY pada 9 Juni lalu menyampaikan pidato politik bertajuk "Mendengarkan Suara Rakyat" di JCC Senayan, Jakarta. Dalam pidato berdurasi sekitar 40 menit itu, AHY mengkritik lima hal pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, yakni rendahnya daya beli masyarakat, kenaikan tarif dasar listrik, berkurangnya lapangan kerja, maraknya tenaga kerja asing, dan revolusi mental.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan