Jakarta: Partai Berkarya menargetkan memperoleh 80 kursi pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Partai yang dipimpin Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) tersebut menawarkan konsep baru dalam pembangunan yang disebut Trilogi Pembangunan.
"Pak Jokowi nawarkan konsep Trisakti ajaran Bung Karno dan Konsep Nawacita. Tapi ijinkan kami menawarkan solusi yang lain terhadap hiruk pikuk pembangunan ekonomi yang perkembangannya tak membaik itu. Konsep itu adalah Trilogi Pembangunan," kata Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Mei 2018.
Priyo mengatakan, ada tiga poin utama dalam konsep Trilogi Pembangunan yang ditawarkan oleh Partai Berkarya. Pertama terkait dengan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
"Yang kedua terkait dengan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya kepada seluruh lini masyarakat," jelas Priyo.
Selain itu, konsep Trilogi Pembangunan juga menawarkan terjaganya stabilitas nasional. Priyo menilai stabilitas nasional saat ini tidak terjaga dengan baik lantaran para tokoh politik saling bertikai sehingga menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Hari ini kita lihat tokoh-tokoh politik saling mencecar dan menghina, saling melaporkan. Ada yang menyebarkan berita bohong yang mebimbulkan kegundangan di masyarakat. Ini yang kami tangkap dan kami potret. Kita tidak kesana, taruhannya terlalu besar untuk bangsa ini," ungkap Priyo.
Lebih lanjut lagi, Priyo menyarankan kepada semua pihak agar move on dan berhenti menjelek-jelekan kepemimpinan presiden-presiden terdahulu.
"Kita menyerap kebaikan dari orde-orde kepemimpinan presiden-presiden terdahulu. Kita ambil intisarinya dan kita sebarkan nilai-nilai baiknya termasuk, nilai-nilai kebaikan di zaman Pak Harto, kekurangnya kita tinggalkan, dan begitu pula dengan zaman Bung Karno," pungkas Priyo.
Jakarta: Partai Berkarya menargetkan memperoleh 80 kursi pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 mendatang. Partai yang dipimpin Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) tersebut menawarkan konsep baru dalam pembangunan yang disebut Trilogi Pembangunan.
"Pak Jokowi nawarkan konsep Trisakti ajaran Bung Karno dan Konsep Nawacita. Tapi ijinkan kami menawarkan solusi yang lain terhadap hiruk pikuk pembangunan ekonomi yang perkembangannya tak membaik itu. Konsep itu adalah Trilogi Pembangunan," kata Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 12 Mei 2018.
Priyo mengatakan, ada tiga poin utama dalam konsep Trilogi Pembangunan yang ditawarkan oleh Partai Berkarya. Pertama terkait dengan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
"Yang kedua terkait dengan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya kepada seluruh lini masyarakat," jelas Priyo.
Selain itu, konsep Trilogi Pembangunan juga menawarkan terjaganya stabilitas nasional. Priyo menilai stabilitas nasional saat ini tidak terjaga dengan baik lantaran para tokoh politik saling bertikai sehingga menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Hari ini kita lihat tokoh-tokoh politik saling mencecar dan menghina, saling melaporkan. Ada yang menyebarkan berita bohong yang mebimbulkan kegundangan di masyarakat. Ini yang kami tangkap dan kami potret. Kita tidak kesana, taruhannya terlalu besar untuk bangsa ini," ungkap Priyo.
Lebih lanjut lagi, Priyo menyarankan kepada semua pihak agar move on dan berhenti menjelek-jelekan kepemimpinan presiden-presiden terdahulu.
"Kita menyerap kebaikan dari orde-orde kepemimpinan presiden-presiden terdahulu. Kita ambil intisarinya dan kita sebarkan nilai-nilai baiknya termasuk, nilai-nilai kebaikan di zaman Pak Harto, kekurangnya kita tinggalkan, dan begitu pula dengan zaman Bung Karno," pungkas Priyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)