medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo mengundang kedua petinggi kubu Golkar ke Istana Merdeka agar berdamai. Sayangnya, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie alias Ical tetap silang pendapat.
"Maksud Pak Jokowi, partai yang berkonflik itu, eh cepet itu selesaikan jangan ribut-ribut lagi, mari berdamai, menyelesaikan masalah ini, masalah internalnya secara cepat, begitu," ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (11/1/2016).
Agung berkeras agar Mahkamah Partai Golkar segera menggelar Musyawarah Nasional (Munas) bersama. Bahkan, dia mengklaim usulan tersebut mendapat dukungan penuh dari Presiden Jokowi.
"Beliau sangat setuju, beliau sangat mendukung, kan kalau itu cara yang terbaik putusannya di internal sendiri," kata Agung .
Sementara itu, Ical tak mau mengikuti keinginan Agung lantaran tak ada kepengurusan yang sah di partai beringin. Dia meminta Agung kembali mematuhi kesepakatan lama, pada Desember 2014 lalu. Isi perjanjian tersebut antara lain, Kubu Agung menghormati proses hukum dan mengikuti aturan main Kubu Ical.
"Jadi menurut AD/ART, munas bersama tidak ada lagi. Mau bersama dengan siapa karena yang Munas Ancol sudah dicabut. Jadi kembali ke sepakatan 2014," beber Ical.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo mengundang kedua petinggi kubu Golkar ke Istana Merdeka agar berdamai. Sayangnya, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie alias Ical tetap silang pendapat.
"Maksud Pak Jokowi, partai yang berkonflik itu, eh cepet itu selesaikan jangan ribut-ribut lagi, mari berdamai, menyelesaikan masalah ini, masalah internalnya secara cepat, begitu," ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (11/1/2016).
Agung berkeras agar Mahkamah Partai Golkar segera menggelar Musyawarah Nasional (Munas) bersama. Bahkan, dia mengklaim usulan tersebut mendapat dukungan penuh dari Presiden Jokowi.
"Beliau sangat setuju, beliau sangat mendukung, kan kalau itu cara yang terbaik putusannya di internal sendiri," kata Agung .
Sementara itu, Ical tak mau mengikuti keinginan Agung lantaran tak ada kepengurusan yang sah di partai beringin. Dia meminta Agung kembali mematuhi kesepakatan lama, pada Desember 2014 lalu. Isi perjanjian tersebut antara lain, Kubu Agung menghormati proses hukum dan mengikuti aturan main Kubu Ical.
"Jadi menurut AD/ART, munas bersama tidak ada lagi. Mau bersama dengan siapa karena yang Munas Ancol sudah dicabut. Jadi kembali ke sepakatan 2014," beber Ical.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)