medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo mengambil sumpah dan melantik Teten Masduki menjadi Kepala Staf Keperesidenan. Dia dipercaya menggantikan Luhut Bisar Panjaitan yang saat ini menjabat sebagai Menkopolhukam.
Teten Masduki dikenal sebagai aktivis anti-korupsi yang lahir di Garut, Jawa Barat, 6 Mei 1963. Dia terlahir dari keluarga petani. Setelah lulus dari SMA, dia kuliah di IKIP Bandung, mengambil jurusan kimia. Di bangku kuliah, Teten kerap ikut kelompok diskusi, mempelajari teori-teori dari yang kiri sampai yang kanan.
Nama Teten mencuat saat Indonesia Corruption Watch (ICW) membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung (saat itu) Andi M. Ghalib. Saat itu Teten menjabat sebagai Ketua. Lantaran kegigihan Teten mengungkap kasus tersebut, dia dianugerahi Suardi Tasrif Award 1999.
Tahun 2012, Teten memutuskan untuk bertarung dalam Pilgub Jawa Barat 2013, berpasangan dengan Rieke Diah Pitaloka. Pasangan Rieke-Teten yang diberi nama PATEN ini diusung oleh PDI-P dengan nomor urut 5.
Namun pasangan ini gagal memenangi Pilgub Jawa Barat 2013. Pasangan Cagub-Cawagub nomor 5 Rieke-Teten memperoleh peringkat ke 2 dari 5 pasangan calon.
Pelantikan Teten hari ini bersamaan dengan diberhentikannya Luhut sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Menteri Sekretaris Negara Pratikno menelepon Teten tadi pagi untuk memberitahukan penunjukannya sebagai KSP.
"Baru pagi tadi, pukul 08.00 WIB lebih lah (tahu akan dilantik)," kata pria yang sebelumnya menjabat Tim Komunikasi Presiden itu setelah dilantik di Istana Negara, Rabu (2/9/2015).
Pengangkatan Teten berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 91/P/2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Staf Kepresidenan. (Diolah Berbagai Sumber).
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo mengambil sumpah dan melantik Teten Masduki menjadi Kepala Staf Keperesidenan. Dia dipercaya menggantikan Luhut Bisar Panjaitan yang saat ini menjabat sebagai Menkopolhukam.
Teten Masduki dikenal sebagai aktivis anti-korupsi yang lahir di Garut, Jawa Barat, 6 Mei 1963. Dia terlahir dari keluarga petani. Setelah lulus dari SMA, dia kuliah di IKIP Bandung, mengambil jurusan kimia. Di bangku kuliah, Teten kerap ikut kelompok diskusi, mempelajari teori-teori dari yang kiri sampai yang kanan.
Nama Teten mencuat saat Indonesia Corruption Watch (ICW) membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung (saat itu) Andi M. Ghalib. Saat itu Teten menjabat sebagai Ketua. Lantaran kegigihan Teten mengungkap kasus tersebut, dia dianugerahi Suardi Tasrif Award 1999.
Tahun 2012, Teten memutuskan untuk bertarung dalam Pilgub Jawa Barat 2013, berpasangan dengan Rieke Diah Pitaloka. Pasangan Rieke-Teten yang diberi nama PATEN ini diusung oleh PDI-P dengan nomor urut 5.
Namun pasangan ini gagal memenangi Pilgub Jawa Barat 2013. Pasangan Cagub-Cawagub nomor 5 Rieke-Teten memperoleh peringkat ke 2 dari 5 pasangan calon.
Pelantikan Teten hari ini bersamaan dengan diberhentikannya Luhut sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Menteri Sekretaris Negara Pratikno menelepon Teten tadi pagi untuk memberitahukan penunjukannya sebagai KSP.
"Baru pagi tadi, pukul 08.00 WIB lebih lah (tahu akan dilantik)," kata pria yang sebelumnya menjabat Tim Komunikasi Presiden itu setelah dilantik di Istana Negara, Rabu (2/9/2015).
Pengangkatan Teten berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 91/P/2015 tentang pemberhentian dan pengangkatan Kepala Staf Kepresidenan. (Diolah Berbagai Sumber).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)