medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusul Kalla mengumpulkan enam calon duta besar untuk beberapa negara di Timur Tengah. JK minta mereka fokus menjalankan tugas dan mengutamakan minyak dan gas.
Calon Duta Besar Indonesia untuk Qatar M Basri Sidehabi mengatakan, Wakil Presiden memberikan wejangan terkait investasi dan perdagangan.
"Terutama yang ada kaitannya dengan minyak dan gas. Itu saja dan tenaga kerja, jadi kita sudah tahu apa yang harus kami lakukan," kata Basri di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2015).
Pengarahan difokuskan di bidang ekonomi. Wapres JK, kata dia, mengarahkan duta besar bisa berperan penuh sebagai perwakilan di negara sahabat untuk semua kegiatan bilateral.
Tak hanya itu, kedutaan besar harus bisa menjalin kerja sama di bidang pariwisata. Pengarahan yang diberikan kepada duta besar, kata dia, cukup jelas dan dapat dimengerti. "Pengarahan beliau cukup jelas khusus untuk Timur Tengah dan Azerbaijan," kata dia.
Selain ekonomi dan tenaga kerja, bidang penanganan terorisme juga dibahas. Kata dia, pemerintah meminta duta besar hati-hati dan memberlakukan kebijakan untuk melindungi warga negara Indonesia yang ada di luar negeri.
"Melindungi itu banyak, jangan sampai terlibat terorisme dan perindungan dan kejahatan terorisme," kata dia.
Enam duta besar yang menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah, Husain Baqis yang bertugas di Uni Emirat Arab, Rustam Baifanani yang bertugas di Azerbaijan, Helmy Fauzi yang bertugas di Mesir, Mustofa yang bertugas di Oman, Agus Mertu dan M Basri Sidehabi yang bertugas di Qatar.
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusul Kalla mengumpulkan enam calon duta besar untuk beberapa negara di Timur Tengah. JK minta mereka fokus menjalankan tugas dan mengutamakan minyak dan gas.
Calon Duta Besar Indonesia untuk Qatar M Basri Sidehabi mengatakan, Wakil Presiden memberikan wejangan terkait investasi dan perdagangan.
"Terutama yang ada kaitannya dengan minyak dan gas. Itu saja dan tenaga kerja, jadi kita sudah tahu apa yang harus kami lakukan," kata Basri di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (22/12/2015).
Pengarahan difokuskan di bidang ekonomi. Wapres JK, kata dia, mengarahkan duta besar bisa berperan penuh sebagai perwakilan di negara sahabat untuk semua kegiatan bilateral.
Tak hanya itu, kedutaan besar harus bisa menjalin kerja sama di bidang pariwisata. Pengarahan yang diberikan kepada duta besar, kata dia, cukup jelas dan dapat dimengerti. "Pengarahan beliau cukup jelas khusus untuk Timur Tengah dan Azerbaijan," kata dia.
Selain ekonomi dan tenaga kerja, bidang penanganan terorisme juga dibahas. Kata dia, pemerintah meminta duta besar hati-hati dan memberlakukan kebijakan untuk melindungi warga negara Indonesia yang ada di luar negeri.
"Melindungi itu banyak, jangan sampai terlibat terorisme dan perindungan dan kejahatan terorisme," kata dia.
Enam duta besar yang menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla adalah, Husain Baqis yang bertugas di Uni Emirat Arab, Rustam Baifanani yang bertugas di Azerbaijan, Helmy Fauzi yang bertugas di Mesir, Mustofa yang bertugas di Oman, Agus Mertu dan M Basri Sidehabi yang bertugas di Qatar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)