Ade Komarudin. Antara Foto
Ade Komarudin. Antara Foto

Ogah Jadi Radio Butut, Ade Komarudin Kukuh Maju Caketum Golkar

Al Abrar • 15 Maret 2016 18:52
medcom.id, Jakarta: Calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin tak mau ambil pusing soal kampanye hitam untuk menjegal dirinya jadi orang nomor satu di partai. Ade menilai serangan itu tak akan berpengaruh. 
 
"Tadi, saya sudah menyampaikan. Dalam hal ini saya enggak mau jadi radio putus soal ini. Cukup sudah, titik. Saya tetap maju dan titik. Saya tidak boleh jadi radio butut," kata Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3/2016).
 
Ade menjelaskan, perannya sebagai Ketua DPR dijalankan dengan tulus, dorongan terhadap dirinya agar maju dalam bursa caketum juga sudah dipertimbangkan. Dia memastikan, kinerja sebagai Ketua DPR tidak akan menganggu proses pencalonannya.

"Saya punya niat yang tulus dan saya tidak pernah merasa melakukan sesuatu yang melanggar peraturan dan undang-undang yang ada. Jadi, saya nggak merasa terganggu," ujarnya.
 
Tim sukses Calon Ketua Umum Partai Golkar Ade Komarudin, Bambang Soesatyo menilai, Ade telah masuk jebakan Batman dengan beredarnya surat perjanjian tidak akan mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di partai berlambang beringin itu.
 
"Surat ini agak janggal. kader punya hak untuk memilih dan dipilih. Munculnya surat ini jebakan batman yang diciptakan seseorang untuk menjegal Ade," kata Bambang, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/3/2016).
 
Ketua Komisi III ini menegaskan, dengan beredarnya surat perjanjian bahwa Ade tidak akan maju menjadi calon ketua umum pada Munas Golkar mendatang, semakin mengonfirmasi  adanya pihak-pihak atau calon tertentu yang memang sejak awal ingin menjegal Ade.
 
"Untungnya, serangan hitam itu ibarat tembakan pakai peluru hampa," tambah Bambang.
 
Bambang menyesalkan kampanye hitam yang ditujukan kepada Ade. Apalagi Partai Golkar terkenal sebagai partai tertua dan berpengalaman.
 
"Tindakan mereka membuat jebakan Batman terhadap sesama kader, jelas tindakan tidak terpuji yang merugikan dan mempermalukan partai Golkar sendiri. Apalagi surat tersebut lalu sengaja disebarkan ke publik melalui media massa oleh timses calon tertentu," ujar dia.
 
Bambang menambahkan, perbuatan itu jelas membuat persaingan calon ketua umum Partai Golkar semakin memanas. Dia pun mengimbau timses kandidat caketum Golkar agar bermain sehat dan menghindari praktik pembusukan terhadap lawan.
 
Bambang mengarisbawahi, pada poin kedua dalam perjanjian tersebut, bahwa Ade tidak akan maju sebagai kandidat caketum hingga Munas Bali berakhir.
 
"Poin kedua, Ade tidak boleh maju sampai dengan berakhirnya kepengurusan Munas Bali 2019. Lalu bukakah kalau besok munas terjadi, maka otomatis munas Bali juga berakhir? Jadi, apa yang salah? Aneh juga kalau surat itu kemudian dijadikan alat untuk mengganjal Ade. Semakin dekat munas, rupanya makin banyak orang yang stres," tukasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan