medcom.id, Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menjamin anak bekas pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mendapatkan pendidikan layak. Tim dari Kemendikbud telah berada di Kalimantan Barat sejak minggu lalu mendata semua anak yang sedang bersekolah.
"Termasuk yang PAUD dan dipantau mereka pindah ke daerah mana saja. Jadi perlakuannya sama seperti anak Indonesia yang lain," kata Anies di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2016).
Setelah dipindahkan ke tempat asal, anak-anak bekas pengikut Gafatar ini juga harus mendapatkan pendidikan yang layak pula. Anies juga memastikan anak-anak ini tak mendapat perlakuan berbeda dan diterima lingkungannya.
Selama di penampungan, anak-anak eks Gafatar telah mendapatkan pendidikan di tempat penampungan. Anies pun telah memastikan hal ini kepada pemerintah daerah.
"Jadi kita akan memantau bila ada daerah yang tidak memberikan kesempatan maka daerah itu akan ditegur pemerintah pusat dan diharuskan untuk memberikan pelayanan pendidikan," pungkas Anies.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, sebanyak 4.010 bekas anggota Gafatar dievakuasi dari Kalimantan Barat. Mereka terdiri dari 907 laki-laki, 632 perempun, dan 2.471 anak-anak. Kepolisan telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk memulangkan mereka ke kampung halaman.
medcom.id, Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menjamin anak bekas pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mendapatkan pendidikan layak. Tim dari Kemendikbud telah berada di Kalimantan Barat sejak minggu lalu mendata semua anak yang sedang bersekolah.
"Termasuk yang PAUD dan dipantau mereka pindah ke daerah mana saja. Jadi perlakuannya sama seperti anak Indonesia yang lain," kata Anies di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (26/1/2016).
Setelah dipindahkan ke tempat asal, anak-anak bekas pengikut Gafatar ini juga harus mendapatkan pendidikan yang layak pula. Anies juga memastikan anak-anak ini tak mendapat perlakuan berbeda dan diterima lingkungannya.
Selama di penampungan, anak-anak eks Gafatar telah mendapatkan pendidikan di tempat penampungan. Anies pun telah memastikan hal ini kepada pemerintah daerah.
"Jadi kita akan memantau bila ada daerah yang tidak memberikan kesempatan maka daerah itu akan ditegur pemerintah pusat dan diharuskan untuk memberikan pelayanan pendidikan," pungkas Anies.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, sebanyak 4.010 bekas anggota Gafatar dievakuasi dari Kalimantan Barat. Mereka terdiri dari 907 laki-laki, 632 perempun, dan 2.471 anak-anak. Kepolisan telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk memulangkan mereka ke kampung halaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)