Jakarta: Ketua DPP PDIP Puan Maharani akan menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Langkah Puan ini diyakini tak mengubah peta koalisi yang sudah terjalin.
Golkar sudah menjalin mitra dengan PAN dan PPP dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sedangkan Gerindra berkoalisi dengan PKB.
Pakar komunikasi politik dan pemasaran politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menilai kecil kemungkinan PDIP akan bergabung KIB dalam waktu dekat. Hal itu didasarkan pada sejumlah analisis.
Pertama, jumlah perolehan suara KIB sudah mencukupi untuk mengajukan pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) dari KIB sendiri.
"Dan saya lihat peluang untuk dalam waktu dekat mereka berkoalisi itu kecil sekali. Karena hitung-hitungannya tiga partai itu secara presidential threshold (PT) sudah punya tiket sendiri tanpa harus berkoalisi dengan PDIP," kata Nyarwi kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 2 September 2022.
Ketentuan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden diatur dalam Pasal 122 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Partai politik (parpol) atau gabungan parpol yang bisa mengajukan capres-cawapres adalah memiliki minimal 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah secara nasional pada pemilu.
Sedangkan KIB sudah mengantongi 148 kursi dengan perincian Golkar 85 kursi, PAN 44 kursi, dan PPP 19 kursi. Dengan demikian KIB memenuhi syarat presidential threshold.
Kedua, meski belum mengumumkan secara resmi capres-cawapres yang diusung pada Pilpres 2024, KIB diyakini pikir-pikir untuk mengusung Puan Maharani dalam Pilpres 2024. Sebab, elektabilitas dan popularitas Puan Maharani dinilai belum kuat di kalangan pemilih.
"Dua hal itu menjadikan alasan dalam waktu dekat tidak terjadi koalisi," tegas Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) itu.
Pindah ke Golkar
Sementara itu, Manajer Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad membeberkan tren perpindahan pemilih dari Gerindra ke Golkar. Dalam survei SMRC terkini tentang swing voters, kata Saidiman, ada fakta kedekatan Golkar-Gerindra yang bisa jadi menguntungkan kedua pihak.
Ada 9,6 persen pemilih Gerindra yang pindah ke Golkar pada survei ini. Golkar potensial menarik sebagian suara Gerindra.
"Prabowo sendiri awalnya adalah orang Golkar dan pernah maju menjadi bakal calon presiden dari Golkar. Dia adalah mantan tokoh Golkar. Jadi logis kalau kadang-kadang pemilihnya ke Gerindra dan kadang-kadang pindah ke Golkar. Mereka (Gerindra dan Golkar) berada di dalam ceruk pemilih yang sama," kata Saiful.
Peta koalisi parpol jelang Pemilu 2024 dianggap sangat menarik. Hal ini terlihat dari komposisi parpol, pilihan capres-cawapres, dan dinamisnya kader maupun pemilih.
Jakarta: Ketua DPP PDIP
Puan Maharani akan menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar
Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Langkah Puan ini diyakini tak mengubah
peta koalisi yang sudah terjalin.
Golkar sudah menjalin mitra dengan PAN dan PPP dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sedangkan Gerindra berkoalisi dengan PKB.
Pakar komunikasi politik dan pemasaran politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menilai kecil kemungkinan PDIP akan bergabung KIB dalam waktu dekat. Hal itu didasarkan pada sejumlah analisis.
Pertama, jumlah perolehan suara KIB sudah mencukupi untuk mengajukan pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) dari KIB sendiri.
"Dan saya lihat peluang untuk dalam waktu dekat mereka berkoalisi itu kecil sekali. Karena hitung-hitungannya tiga partai itu secara
presidential threshold (PT) sudah punya tiket sendiri tanpa harus berkoalisi dengan PDIP," kata Nyarwi kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 2 September 2022.
Ketentuan
presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden diatur dalam Pasal 122 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Partai politik (parpol) atau gabungan parpol yang bisa mengajukan capres-cawapres adalah memiliki minimal 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah secara nasional pada pemilu.
Sedangkan KIB sudah mengantongi 148 kursi dengan perincian Golkar 85 kursi, PAN 44 kursi, dan PPP 19 kursi. Dengan demikian KIB memenuhi syarat
presidential threshold.
Kedua, meski belum mengumumkan secara resmi capres-cawapres yang diusung pada Pilpres 2024, KIB diyakini pikir-pikir untuk mengusung Puan Maharani dalam Pilpres 2024. Sebab, elektabilitas dan popularitas Puan Maharani dinilai belum kuat di kalangan pemilih.
"Dua hal itu menjadikan alasan dalam waktu dekat tidak terjadi koalisi," tegas Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) itu.
Pindah ke Golkar
Sementara itu, Manajer Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad membeberkan tren perpindahan pemilih dari Gerindra ke Golkar. Dalam survei SMRC terkini tentang
swing voters, kata Saidiman, ada fakta kedekatan Golkar-Gerindra yang bisa jadi menguntungkan kedua pihak.
Ada 9,6 persen pemilih Gerindra yang pindah ke Golkar pada survei ini. Golkar potensial menarik sebagian suara Gerindra.
"Prabowo sendiri awalnya adalah orang Golkar dan pernah maju menjadi bakal calon presiden dari Golkar. Dia adalah mantan tokoh Golkar. Jadi logis kalau kadang-kadang pemilihnya ke Gerindra dan kadang-kadang pindah ke Golkar. Mereka (Gerindra dan Golkar) berada di dalam ceruk pemilih yang sama," kata Saiful.
Peta koalisi parpol jelang Pemilu 2024 dianggap sangat menarik. Hal ini terlihat dari komposisi parpol, pilihan capres-cawapres, dan dinamisnya kader maupun pemilih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)