Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) berharap media massa dapat mengubah wajah Pemilu 2024 menjadi menggembirakan dan jauh dari pertikaian. Hal itu dinilai mampu meningkatkan partisipasi calon pemilih muda yang memiliki porsi suara cukup besar.
"Kita ingin media semua pihak membantu kita menyebarluaskan bagaimana anak muda tidak anti, tidak jauh dari politik," ujar Komisioner KPU Mochamad Afifuddin dalam acara Kick Off Kanal Pemilu 2024 Medcom.id, di Lobi Grand Metro TV, Jakarta Barat, Jumat, 29 Juli 2022.
Dia mencatat calon pemilih muda dengan usia 17-39 tahun berjumlah sekitar 90 juta jiwa. Dengan angka tersebut, penyelenggara pemilu harus memastikan generasi muda memahami dan mengetahui selak beluk tentang pemilu.
"Kita ingin agar pemberitaan, sosialisasi itu dikemas tidak hanya pada kegiatan yang sifatnya serius seperti talkshow dan lain-lain," beber dia.
Afif meyambut baik langkah media daring Medcom.id meluncurkan kanal khusus untuk Pemilu 2024 dengan mengusung jargon muda, memilah, dan memilih. Dia menilai tagline tersebut mampu mendorong anak muda untuk memilah dulu sebelum memilih pemimpin yang terbaik.
"Kita juga mendorong pemilih itu ke depannya itu memilih dari keunggulan masing-masing calon bukan malah memilih dari orang-orang yang dikampanyekan negatifnya," terang dia.
Mantan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) itu berharap Pemilu 2024 menjadi sarana mempersatukan. Bukan memecah belah masyarakat.
Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (
KPU) berharap
media massa dapat mengubah wajah
Pemilu 2024 menjadi menggembirakan dan jauh dari pertikaian. Hal itu dinilai mampu meningkatkan partisipasi calon pemilih muda yang memiliki porsi suara cukup besar.
"Kita ingin media semua pihak membantu kita menyebarluaskan bagaimana anak muda tidak anti, tidak jauh dari politik," ujar Komisioner KPU Mochamad Afifuddin dalam acara
Kick Off Kanal Pemilu 2024
Medcom.id, di Lobi
Grand Metro TV, Jakarta Barat, Jumat, 29 Juli 2022.
Dia mencatat calon pemilih muda dengan usia 17-39 tahun berjumlah sekitar 90 juta jiwa. Dengan angka tersebut, penyelenggara pemilu harus memastikan generasi muda memahami dan mengetahui selak beluk tentang pemilu.
"Kita ingin agar pemberitaan, sosialisasi itu dikemas tidak hanya pada kegiatan yang sifatnya serius seperti
talkshow dan lain-lain," beber dia.
Afif meyambut baik langkah media daring
Medcom.id meluncurkan kanal khusus untuk Pemilu 2024 dengan mengusung jargon muda, memilah, dan memilih. Dia menilai
tagline tersebut mampu mendorong anak muda untuk memilah dulu sebelum memilih pemimpin yang terbaik.
"Kita juga mendorong pemilih itu ke depannya itu memilih dari keunggulan masing-masing calon bukan malah memilih dari orang-orang yang dikampanyekan negatifnya," terang dia.
Mantan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) itu berharap Pemilu 2024 menjadi sarana mempersatukan. Bukan memecah belah masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)