Jakarta: Para komandan TNI di seluruh wilayah Indonesia diminta rutin mengontrol prajuritnya. Ini perlu dilakukan agar para anggotanya tidak salah bertindak.
"Kalau prajurit itu dikontrol enggak akan melakukan (kesalahan). Mungkin yang di Papua itu kurang dikontrol," kata Ketua DPP NasDem Supiadin kepada Medcom.id, Kamis, 29 Juli 2021.
Dia mengatakan kontrol tersebut bentuk mematangkan mental prajurit. Sehingga, mereka dapat bertindak tepat ketika menghadapi masalah.
Ada beberapa upaya yang biasa dilakukan untuk mematangkan mental prajurit. Salah satunya, melalui pembinaan tradisi dan jiwa korsa.
"Itu isinya pembinaan mental. Di situ biasanya diberikan studi kasus," ungkap dia.
Baca: Prajurit TNI di Papua Perlu Pembinaan Khusus
Kontrol juga bisa dilakukan saat apel setiap pekan. Pada kesempatan tersebut, biasanya setiap prajurit menyampaikan Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI. Ketiga hal tersebut mengandung nilai-nilai bagaimana seorang personel TNI bersikap kepada masyarakat.
"Kalau saya dulu setiap upacara Senin itu selalu ada yang namanya jam komandan. Di situlah kesempatan setiap komandan memberikan Santiaji kepada prajurit," ungkap Mayor Jenderal TNI (Purn) itu.
Selain membaca Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI, para komandan biasanya memberikan arahan kepada prajurit. Arahan menjalankan tugas dan mengabdi kepada masyarakat.
"Jadi begitu harus diingatkan. Kalau dia masih melaksanakan pelanggaran itu sanksi dan hukumannya lebih berat," ujar dia.
Jakarta: Para komandan
TNI di seluruh wilayah Indonesia diminta rutin mengontrol prajuritnya. Ini perlu dilakukan agar para anggotanya tidak salah bertindak.
"Kalau prajurit itu dikontrol enggak akan melakukan (kesalahan). Mungkin yang di Papua itu kurang dikontrol," kata Ketua DPP
NasDem Supiadin kepada
Medcom.id, Kamis, 29 Juli 2021.
Dia mengatakan kontrol tersebut bentuk mematangkan mental prajurit. Sehingga, mereka dapat bertindak tepat ketika menghadapi masalah.
Ada beberapa upaya yang biasa dilakukan untuk mematangkan mental prajurit. Salah satunya, melalui pembinaan tradisi dan jiwa korsa.
"Itu isinya pembinaan mental. Di situ biasanya diberikan studi kasus," ungkap dia.
Baca:
Prajurit TNI di Papua Perlu Pembinaan Khusus
Kontrol juga bisa dilakukan saat apel setiap pekan. Pada kesempatan tersebut, biasanya setiap prajurit menyampaikan Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI. Ketiga hal tersebut mengandung nilai-nilai bagaimana seorang personel TNI bersikap kepada masyarakat.
"Kalau saya dulu setiap upacara Senin itu selalu ada yang namanya jam komandan. Di situlah kesempatan setiap komandan memberikan Santiaji kepada prajurit," ungkap Mayor Jenderal TNI (Purn) itu.
Selain membaca Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNI, para komandan biasanya memberikan arahan kepada prajurit. Arahan menjalankan tugas dan mengabdi kepada masyarakat.
"Jadi begitu harus diingatkan. Kalau dia masih melaksanakan pelanggaran itu sanksi dan hukumannya lebih berat," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(NUR)