Jakarta: Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Martin Manurung meminta pemerintah jujur dengan stok vaksin yang ada saat ini. Dia mengaku bingung beberapa daerah di Indonesia mengeluh kekurangan stok vaksin.
"Dari kabupaten yang saya sudah cek lewat Fraksi NasDem di Samosir, Toba, Nias sebagai contoh, tapi faktanya mereka justru meminta stok vaksin dikirim dari pusat. Ini kok jadi bertolak belakang?" kata Martin melalui keterangan tertulis, Minggu, 1 Agustus 2021.
Martin meminta pemerintah menjelaskan keberadaan vaksin di daerah. Dia juga meminta pemerintah memerinci total vaksin per daerah.
"Jadi, sebenarnya barang itu ada di mana? Ada di daerah mana? Ada berapa banyak di daerah itu. Jadi jangan hanya menyebut di daerah, karena Indonesia ada ratusan daerah," ujar Martin.
Martin meminta pemerintah adil. Vaksinasi kini menjadi syarat bepergian dengan transportasi udara. Namun, vaksin di daerah stoknya tipis.
"Jika ada persyaratan minimal dosis pertama dilakukan, tapi vaksinnya itu sendiri tidak ada di daerah, bagaimana mungkin masyarakat bisa melakukan vaksinasi," kata Martin.
Baca: Vaksin NasDem Peduli, Masyarakat Tinggal Datang untuk Dosis Kedua
Pemerintah diminta tidak menghilangkan antusias masyarakat untuk vaksinasi. Masyarakat sudah mau divaksinasi, pemerintah diminta segera menyediakan stoknya.
"Jangan sampai Pemerintah pusat ingin menggalakkan percepatan vaksinasi tetapi ketika masyarakat sudah mau divaksin, eh vaksinnya malah tidak ada atau tidak sampai ke daerah," kata Martin.
Jakarta: Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi
Partai NasDem Martin Manurung meminta pemerintah jujur dengan stok vaksin yang ada saat ini. Dia mengaku bingung beberapa daerah di Indonesia mengeluh kekurangan stok
vaksin.
"Dari kabupaten yang saya sudah cek lewat Fraksi NasDem di Samosir, Toba, Nias sebagai contoh, tapi faktanya mereka justru meminta stok vaksin dikirim dari pusat. Ini kok jadi bertolak belakang?" kata Martin melalui keterangan tertulis, Minggu, 1 Agustus 2021.
Martin meminta pemerintah menjelaskan keberadaan vaksin di daerah. Dia juga meminta pemerintah memerinci total vaksin per daerah.
"Jadi, sebenarnya barang itu ada di mana? Ada di daerah mana? Ada berapa banyak di daerah itu. Jadi jangan hanya menyebut di daerah, karena Indonesia ada ratusan daerah," ujar Martin.
Martin meminta pemerintah adil.
Vaksinasi kini menjadi syarat bepergian dengan transportasi udara. Namun, vaksin di daerah stoknya tipis.
"Jika ada persyaratan minimal dosis pertama dilakukan, tapi vaksinnya itu sendiri tidak ada di daerah, bagaimana mungkin masyarakat bisa melakukan vaksinasi," kata Martin.
Baca:
Vaksin NasDem Peduli, Masyarakat Tinggal Datang untuk Dosis Kedua
Pemerintah diminta tidak menghilangkan antusias masyarakat untuk vaksinasi. Masyarakat sudah mau divaksinasi, pemerintah diminta segera menyediakan stoknya.
"Jangan sampai Pemerintah pusat ingin menggalakkan percepatan vaksinasi tetapi ketika masyarakat sudah mau divaksin, eh vaksinnya malah tidak ada atau tidak sampai ke daerah," kata Martin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)