Satgas Protokol Kesehatan Dibentuk Seiring Pembukaan Fasilitas Publik

Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Protokol Kesehatan 3M dibentuk untuk mengawasi masyarakat di fasilitas publik. Pembentukan Satgas Protokol Kesehatan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pembentukan dan Optimalisasi Satuan Tugas Protokol Kesehatan Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan Fasilitas Publik dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (covid-19). "Satgas Prokes 3M fasilitas publik ini dibentuk untuk menunjang pencapaian masyarakat produktif aman covid-19," ujar juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021. Dia mengatakan penularan covid-19 dapat terjadi di mana saja, baik di dalam rumah, saat perjalanan, maupun beraktivitas di luar rumah. "Oleh karena itu, diharapkan kegiatan di fasilitas publik yang ada pun mampu memberi andil juga pada upaya mengurangi peluang penularan covid-19 di masyarakat," kata dia. Wiku menyampaikan surat edaran itu berlaku efektif mulai 1 September 2021 sampai waktu yang ditentukan kemudian hari. Aturan itu akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan perkembangan terakhir di lapangan. Satgas Protokol Kesehatan dibentuk pada 11 kelompok aktivitas masyarakat. Yaitu, aktivitas ekonomi dan belanja, hiburan dan olahraga, serta penyediaan akomodasi. Kemudian, aktivitas pelayanan kesehatan, transportasi, kerja, pendidikan, sosial, penegakan hukum, energi dan lingkungan, serta keagamaan. Wiku mengatakan Satgas Protokol Kesehatan akan melibatkan pengelola/petugas pada fasilitas publik, asosiasi atau ikatan pengelola fasilitas publik, dan Satgas covid-19 di daerah. Kemudian, satgas akan melibatkan duta perubahan perilaku (relawan) sebagai unsur pelaksana dan menjalankan tiga fungsi, yakni pencegahan, pembinaan, dan pendukung. Baca: Ketentuan Terbaru di Perkantoran Hingga Restoran Selama PPKM Level 2-4 Fungsi pencegahan Satgas Protokol Kesehatan dilakukan melalui sosialisasi 3M secara berkala dan penerapan protokol kesehatan 3M. Seperti penetapan titik masuk dan keluar yang berbeda, penyemprotan desinfektan secara berkala, dan skrining kesehatan di pintu masuk fasilitas seperti pengecekan suhu, mencuci tangan, serta pemindaian barcode aplikasi PeduliLindungi. Dia menambahkan fungsi pembinaan Satgas Protokol Kesehatan dilaksanakan melalui upaya pemantauan penerapan protokol kesehatan setiap unsur fasilitas publik, baik petugas atau pengelola atau pekerja atau pedagang, atau pengunjung, dan peneguran. Selain itu, sanksi akan diberikan  pemerintah daerah dan asosiasi atau ikatan pengelola fasilitas publik kepada pelanggar protokol kesehatan. Sanksi diberikan secara berjenjang dan ada peningkatan sanksi apabila unsur fasilitas publik mengulangi pelanggaran protokol kesehatan. Pemantauan dan evaluasi Satgas Protokol Kesehatan secara kinerja dilakukan Satgas Covid-19 di daerah. Sedangkan, pembinaan dilakukan Kodim, Polrestabes atau Polresta atau Polres, Koramil, Polsek atau Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. "Dalam hal ini satgas memperhatikan tingkat wilayah administrasi pemantauan dan evaluasi kinerja Satgas Protokol Kesehatan 3M Fasilitas Publik yang sudah sepatutnya menyesuaikan dengan kondisi, dan karakteristik daerah dan fasilitas publik bersangkutan," ujar Wiku. Wiku menyampaikan Satgas Protokol Kesehatan akan mengikuti panduan teknis pembentukan dan operasional dalam menjalankan fungsinya. Sementara itu, pendanaan kegiatan ini akan berasal dari swadaya, hibah, maupun bantuan pemerintah daerah setempat atau pemerintah pusat.