Indonesia Disebut Butuh Modal Mengolah Migas

Jakarta: Duta Besar RI untuk Singapura Suryopratomo (Tommy) menilai Indonesia kaya minyak dan gas (migas). Namun, butuh berbagai unsur ekstra memperoleh dan mengolah migas. "Indonesia itu sangat kaya tetapi sekali lagi memang membutuhkan keahlian, keterampilan, dan yang tidak kecil itu adalah modal," kata Tommy dalam program Crosscheck #FromHome by Medcom.id bertajuk 'Tancap Gas Menjemput Investor Migas', Minggu, 17 Oktober 2021. Tommy mengatakan hal yang wajar ketika cekungan yang menjadi sumber migas di temukan di sejumlah titik. Karena, belum semua wilayah dieksplorasi optimal. Baca: Supaya Dilirik Investor, UU Migas Dinilai Mendesak Direvisi "Di (Indonesia) Timur belum pernah dieksplorasi. Sementara, di Barat bahkan yang sudah misalnya saya pernah sekali dengan teman-teman Pertamina juga di atas Lamongan itu juga ditemukan blok minyak atau gas yang ada," ujar Tommy. Dia menilai sepatutnya negara mendukung langkah PT Pertamina fokus menuai sumur-sumur yang dieksplorasi. Sedangkan, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) fokus terhadap investor yang tertarik pada sektor migas. "SKK migas begitu agresif untuk menawarkan blok-blok migas yang dieksplorasi. Jadi, kalau kita bicara mengenai blok-blok migas di Indonesia, terutama di Timur itu masih sangat besar dan belum pernah dieksplorasi," ucap Tommy. Sekretaris SKK Migas Taslim Z Yunus mengatakan saat ini terdapat 70 cekungan yang berpotensi cadangan migas. Cekungan itu belum tersentuh untuk dieksplorasi. "Sudah dieksplorasi, discovery ada delapan, tapi belum dikembangkan. Kemudian, yang sudah ada indikasi tapi belum konklusif juga banyak 16," ucap Taslim