Jakarta: Fraksi Partai NasDem DPR RI menggelar rapid test menjelang pembukaan Masa Sidang IV Tahun 2019-2020. Tes cepat dilakukan terhadap anggota dan staf Fraksi NasDem.
"Kami ingin pastikan masa sidang ke-IV, staf kami sehat dan prima," kata Ketua Fraksi NasDem Ahmad Ali di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 15 Juni 2020.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem itu mengungkapkan upaya ini diharapkan membuat kinerja anggota dan staf fraksi maksimal. Sehingga tidak ada kecurigaan di antara individu saat bekerja.
Menurut dia, virus korona (covid-19) membuat sesama orang saling curiga. Situasi ini membuat jajaran fraksi tak tenang bekerja.
Baca: NasDem Tolak Penggunaan APBN untuk Rapid Test Legislator
"Karena itu kami inisiasi rapid untuk anggota DPR dam staf agar tidak kerja saling curigai," ungkap dia.
Anggota Komisi III ini menyebutkan, ada 500 alat rapid test yang digunakan. Uji kesehatan ini diselenggarakan bersama layanan kesehatan DPR.
"Kalau ditemukan reaktif maka prosedur tetap dilakukan. Isolasi, memisahkan, dan pastikan lantai 22 (steril), orang kerja Insyaallah sehat," sebut dia.
Kegiatan ini bakal rutin dilakukan. Tes cepat direncanakan satu kali tiap dua minggu.
Jakarta: Fraksi Partai NasDem DPR RI menggelar
rapid test menjelang pembukaan Masa Sidang IV Tahun 2019-2020. Tes cepat dilakukan terhadap anggota dan staf Fraksi NasDem.
"Kami ingin pastikan masa sidang ke-IV, staf kami sehat dan prima," kata Ketua Fraksi NasDem Ahmad Ali di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 15 Juni 2020.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem itu mengungkapkan upaya ini diharapkan membuat kinerja anggota dan staf fraksi maksimal. Sehingga tidak ada kecurigaan di antara individu saat bekerja.
Menurut dia, virus korona (covid-19) membuat sesama orang saling curiga. Situasi ini membuat jajaran fraksi tak tenang bekerja.
Baca: NasDem Tolak Penggunaan APBN untuk Rapid Test Legislator
"Karena itu kami inisiasi
rapid untuk anggota DPR dam staf agar tidak kerja saling curigai," ungkap dia.
Anggota Komisi III ini menyebutkan, ada 500 alat
rapid test yang digunakan. Uji kesehatan ini diselenggarakan bersama layanan kesehatan DPR.
"Kalau ditemukan reaktif maka prosedur tetap dilakukan. Isolasi, memisahkan, dan pastikan lantai 22 (steril), orang kerja Insyaallah sehat," sebut dia.
Kegiatan ini bakal rutin dilakukan. Tes cepat direncanakan satu kali tiap dua minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)