Cegah Lonjakan BOR, Pemerintah Diminta Sosialisasikan Penanganan Dini Pasien Covid-19

Jakarta: Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah memberikan informasi jelas terkait penanganan pasien covid-19 varian Omicron. Terutama, penanganan dini saat terpapar covid-19. "Mohon kepada pemerintah memberikan penjelasan, supaya tidak gampang ke rumah sakit," ujar Muhaimin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Februari 2022. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu menilai pasien covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala cukup menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing. Langkah ini dapat mencegah lonjakan pasien covid-19 di rumah sakit. "Saya mendengar tingkat hunian rumah sakit semakin hari semakin meninggi, dan ini juga harus diantisiapsi," tutur dia. Baca: 142 Orang di Lingkungan DPR Positif Covid-19 Sebelumnya, Satun Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyebut kenaikan kasus covid-19 Indonesia mulai memengaruhi tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan. BOR nasional diklaim masih aman dan mencukupi. "BOR Nasional per 30 Januari 2022, sebesar 13,89 persen," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi, Rabu, 2 Februari 2022. Wiku memerinci BOR rumah sakit covid-19 tertinggi berada di DKI Jakarta sebesar 52 persen. Kemudian, Banten sebesar 22 persen, Jawa Barat 16 persen, dan Bali 15 persen.