Jakarta: Pemerintah bakal memisahkan penilaian penambahan kasus covid-19 varian Omicron yang terjadi dari dalam negeri dengan luar negeri. Itu juga akan berdampak pada perlakuan penanganan pasien tertular covid-19 varian Omicron.
"Dari rapat (terbatas di Istana) tadi juga dilakukan pemisahan level asesmen, kasus terbanyak adalah dari PPLN atau pelaku perjalanan luar negeri, sehingga tentunya penambahan PPLN ini menjadi import case, berbeda dengan kasus penularan lokal," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Senin, 10 Januari 2022.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu mengatakan perlakuan khusus terhadap pasien Omicron dari perjalanan luar negeri berupa pencatatan penambahan kasus. Pemerintah memberikan treatment khusus kepada entry point di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Juanda, Sam Ratulangi, pelabuhan Batam, Tanjung Pinang, Nunukan, Kalimantan Utara, PLBN Entikong.
"Catatan daripada PPLN ini akan dicatat secara terpisah dengan wilayah," terang Airlangga.
Sebagai contoh, pasien Omicron yang tertular akibat melakukan perjalanan luar negeri dan kembali ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, tidak akan masuk ke dalam penambahan jumlah kasus di DKI Jakarta.
Sedangkan secara menyeluruh, angka reproduksi kasus aktif Indonesia masih berada di kisaran 0,99. Secara terperinci, kasus aktif di luar Pulau Jawa-Bali mencapai 36,87 persen, atau 2.252 dari kasus nasional yang mencapai 6.108 kasus.
Airlangga mengatakan pemerintah terus berupaya mengakselerasi vaksinasi di luar Jawa-Bali. Pasalnya, beberapa provinsi di luar Jawa-Bali masih memiliki tingkat vaksinasi di bawah 60 persen. Sejalan dengan upaya tersebut, pengambil kebijakan tengah mempersiapkan vaksin pendorong (booster).
"Beberapa sudah mendapatkan EUA (emergency use authorization) dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu Sinovac Coronavax, Pfizer, Astrazeneca, Moderna, dan Zifivax terkait dengan kesiapan prorgam suntikan ketiga," jelas Airlangga.
Dia juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menekankan ihwal pengembangan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Unair dan Biotis saat ini tengah masuk dalam tahap uji coba. Demikian halnya dengan Vaksin Nusantara yang digarap oleh BUMN dan Baylor College.
"Terkait perkembangan vaksin Nusantara, ini akan didorong, dan sekarang ini diterapkan di RS dan tentunya treatment akan sedikit berbeda karena ini sebagai imunoterapi karena ini dalam bentuk alat-alat kesehatan," ujar Airlangga.
Jakarta: Pemerintah bakal memisahkan penilaian penambahan kasus covid-19 varian Omicron yang terjadi dari dalam negeri dengan luar negeri. Itu juga akan berdampak pada perlakuan penanganan pasien tertular covid-19 varian
Omicron.
"Dari rapat (terbatas di Istana) tadi juga dilakukan pemisahan level asesmen, kasus terbanyak adalah dari PPLN atau pelaku perjalanan luar negeri, sehingga tentunya penambahan PPLN ini menjadi
import case, berbeda dengan kasus penularan lokal," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers, Senin, 10 Januari 2022.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu mengatakan perlakuan khusus terhadap pasien Omicron dari
perjalanan luar negeri berupa pencatatan penambahan kasus. Pemerintah memberikan
treatment khusus kepada
entry point di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Juanda, Sam Ratulangi, pelabuhan Batam, Tanjung Pinang, Nunukan, Kalimantan Utara, PLBN Entikong.
"Catatan daripada PPLN ini akan dicatat secara terpisah dengan wilayah," terang Airlangga.
Sebagai contoh, pasien Omicron yang tertular akibat melakukan perjalanan luar negeri dan kembali ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, tidak akan masuk ke dalam penambahan jumlah kasus di DKI Jakarta.
Sedangkan secara menyeluruh, angka reproduksi kasus aktif Indonesia masih berada di kisaran 0,99. Secara terperinci, kasus aktif di luar Pulau Jawa-Bali mencapai 36,87 persen, atau 2.252 dari kasus nasional yang mencapai 6.108 kasus.
Airlangga mengatakan pemerintah terus berupaya mengakselerasi
vaksinasi di luar Jawa-Bali. Pasalnya, beberapa provinsi di luar Jawa-Bali masih memiliki tingkat vaksinasi di bawah 60 persen. Sejalan dengan upaya tersebut, pengambil kebijakan tengah mempersiapkan vaksin pendorong (
booster).
"Beberapa sudah mendapatkan EUA (
emergency use authorization) dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yaitu Sinovac Coronavax, Pfizer, Astrazeneca, Moderna, dan Zifivax terkait dengan kesiapan prorgam suntikan ketiga," jelas Airlangga.
Dia juga menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo menekankan ihwal pengembangan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Unair dan Biotis saat ini tengah masuk dalam tahap uji coba. Demikian halnya dengan Vaksin Nusantara yang digarap oleh BUMN dan Baylor College.
"Terkait perkembangan vaksin Nusantara, ini akan didorong, dan sekarang ini diterapkan di RS dan tentunya treatment akan sedikit berbeda karena ini sebagai imunoterapi karena ini dalam bentuk alat-alat kesehatan," ujar Airlangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)