Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terbuka menjalin kerja sama dengan partai politik (parpol), termasuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Partai Golkar, PAN, dan PPP.
Ketua Departemen Politik DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi mengatakan, saat ini dinamika politik masih sangat cair. Peluang bergabung dengan KIB sangat terbuka.
"Tentu saja, sampai dengan hari ini semua masih sangat terbuka peluangnya," kata Nabil saat dihubungi, Selasa, 5 Juli 2022.
Nabil mengatkan, saat ini masing-masing parpol mulai melakukan tahap penjajakan satu sama lain. Tak terkecuali PKS.
Menurutnya, langkah itu disebutnya sebagai upaya membangun persamaan visi dan misi menghadapi Pemilu 2024.
"Sampai hari ini, belum ada satupun penjajakan kerja sama partai yang sudah final menetukan capres dan cawapresnya. Masih terlalu pagi," ujarnya.
Lebih lanjut, Nabil mengutarakan ada sejumlah pertimbangan parpol untuk menjalin kerja sama satu sama lain. Satu diantaranya adalah terkait modal suara partai di parlemen.
"Bobot, bebet, dan bibitnya juga harus dibahas bersama. Karena setiap partai yang mau bekerjasama pasti tujuannya untuk menang," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), tidak hanya terbuka bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung.
Menurut dia, selain PKS, KIB juga terbuka bagi NasDem dan Demokrat untuk bergabung. KIB sendiri diinisiasi oleh Golkar, PAN, dan PPP.
KIB diinisiasi oleh tiga parpol dan kami sekali lagi terbuka, termasuk dengan PKS, termasuk kepada Partai Demokrat, termasuk juga kepada partai-partai yang lain seperti Nasdem," kata Ace di Kompleks Parlemen Senayan.
Ace Hasan menyebut, KIB sangat inklusif atau sangat terbuka bagi partai-partai lain untuk bergabung. Yang terpenting, kata dia, adalah kesamaan gagasan, ide, dan strategi.
"KIB sangat terbuka dan itu juga disampaikan Pak Airlangga Hartarto sebagai ketum Partai Golkar bahwa KIB sifatnya masih sangat inklusif dengan ketentuan memang kita memiliki kesamaan gagasan, ide dan juga strategi dalam pilpres dan pileg 2024, dan juga soal Pilkada," tuturnya.
Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terbuka menjalin kerja sama dengan partai politik (
parpol), termasuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Partai Golkar, PAN, dan PPP.
Ketua Departemen Politik DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi mengatakan, saat ini dinamika politik masih sangat cair. Peluang bergabung dengan KIB sangat terbuka.
"Tentu saja, sampai dengan hari ini semua masih sangat terbuka peluangnya," kata Nabil saat dihubungi, Selasa, 5 Juli 2022.
Nabil mengatkan, saat ini masing-masing
parpol mulai melakukan tahap penjajakan satu sama lain. Tak terkecuali
PKS.
Menurutnya, langkah itu disebutnya sebagai upaya membangun persamaan visi dan misi menghadapi Pemilu 2024.
"Sampai hari ini, belum ada satupun penjajakan kerja sama partai yang sudah final menetukan capres dan cawapresnya. Masih terlalu pagi," ujarnya.
Lebih lanjut, Nabil mengutarakan ada sejumlah pertimbangan parpol untuk menjalin kerja sama satu sama lain. Satu diantaranya adalah terkait modal suara partai di parlemen.
"Bobot, bebet, dan bibitnya juga harus dibahas bersama. Karena setiap partai yang mau bekerjasama pasti tujuannya untuk menang," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), tidak hanya terbuka bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung.
Menurut dia, selain PKS, KIB juga terbuka bagi NasDem dan Demokrat untuk bergabung. KIB sendiri diinisiasi oleh Golkar, PAN, dan PPP.
KIB diinisiasi oleh tiga parpol dan kami sekali lagi terbuka, termasuk dengan PKS, termasuk kepada Partai Demokrat, termasuk juga kepada partai-partai yang lain seperti Nasdem," kata Ace di Kompleks Parlemen Senayan.
Ace Hasan menyebut, KIB sangat inklusif atau sangat terbuka bagi partai-partai lain untuk bergabung. Yang terpenting, kata dia, adalah kesamaan gagasan, ide, dan strategi.
"KIB sangat terbuka dan itu juga disampaikan Pak Airlangga Hartarto sebagai ketum Partai Golkar bahwa KIB sifatnya masih sangat inklusif dengan ketentuan memang kita memiliki kesamaan gagasan, ide dan juga strategi dalam pilpres dan pileg 2024, dan juga soal Pilkada," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)