Ilustrasi Gedung DPR. Foto: Medcom/Gregorius Yohandi
Ilustrasi Gedung DPR. Foto: Medcom/Gregorius Yohandi

Pemerintah Dinilai Gagal Tingkatkan Layanan Khusus Ibu Melahirkan

Medcom • 09 Desember 2019 22:52
Jakarta: Target pemerintah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dinilai belum maksimal.
 
Anggota Komisi IX DPR Nur Nadlifah menjelaskan, kasus angka kematian ibu dan anak di Indonesia masih tertinggi di antara negara ASEAN. Tingginya kasus AKI dan AKB menyebabkan Indonesia hingga saat ini belum mampu beranjak dari rapor merah.
 
"Ini menunjukkan pemerintah tidak maksimal dalam memenuhi target. Faktanya rapor Indonesia masih merah soal kasus AKI dan AKB," jelas Nur Nadlifah saat rapat dengar pendapat dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan jajarannya di Kompleks Parlemen, Senin, 9 Desember 2019.

Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), AKI dari 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002, turun menjadi 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 kemudian justru meningkat menjadi 305/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
 
Begitu pula Angka Kematian Bayi (AKB), hasil SDKI menunjukkan, AKB mengalami penurunan meskipun masih tergolong tinggi dari negara-negara Iain di ASEAN. Penurunan tersebut yaitu 35/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 34/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, dan turun lagi menjadi 24/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2017.
 
Karena itu Anggota Fraksi PKB itu mendesak pemerintah memberi perhatian khusus terkait layanan ibu melahirkan. Seperti meningkatkan fasilitas kesehatan dan tenaga medis.  
 
"Yang tak kalah penting pula adalah program pembangunan keluarga. Melalui program ini diharapkan setiap keluarga dapat meningkatkan ketahanan keluarga," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan