Jajaran Pansel KPK. Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo
Jajaran Pansel KPK. Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo

Pansel KPK Libatkan BIN Hingga BNPT

Kautsar Widya Prabowo • 21 Mei 2019 06:35
Jakarta: Panitia seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat berhati-hati menyeleksi pelamar capim KPK. Pansel KPK turut mengandeng beberapa institusi pemerintah yang kredibel untuk mengetahui rekam jejak calon.
 
Ketua Pansel KPK Yenti Garnasih mengatakan institusi seperti Badan Intelijen Negara (BIN) hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) turut dilibatkan. Dua lembaga ini diminta masukkanya agar tak ada capim yang memiliki rekam jejak dari kelompok radikal.
 
"Karena kita juga penting untuk jangan ada kelompok-kelompok yang terkait dengan radikalisme," ujar Yenti saat konferensi pers di Gedung Kementerian Skertariat Negara, Jakarta Pusat, Senin, 20 Mei 2019.

Selain dua lembaga itu, Pansel KPK juga menggandeng kepolisian, kejaksaan, KPK, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Mahkamah Agung (MA).
 
Yenti menjamin, Pansel akan transparan dalam melakukan proses penyeleksian capim KPK. Pansel akan secara aktif dan terbuka menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui media masa.
 
"Kita akan selalu mengumumkan dan kita akan mengundang media, bahkan kita membuka setelah pengumuman yang masuk berapa kita akan membuka untuk mendapat masukan-masukan (masyarakat), kita akan membuka website, silakan siapa saja memberikan masukan," ujar Yenti.
 
Baca: Pendaftaran Calon Pimpinan KPK Dibuka 17 Juni
 
Sementara, Anggota Pansel KPK Harkristuti Harkrisnowo mengatakan calon pimpinan KPK juga memiliki wawasan luas terkait tantangan revolusi industri 4.0.
 
"Kita berharap mereka juga berfikir lebih jauh kesana, punya visi yang konstruktif sehingga kita bisa mempercepat pencegahan dan pemberantasan korupsi di masa depan, intinya itu saja sih," kata Harkristuti.
 
Ia menambahkan, capim yang dapat menjawab tantangan revolusi industri 4.0, identik dengan pemimpin yang memiliki pemikiran out the box. Pemikiran ini dipercaya dapat memerangi tindak pidana korupsi di Indonesia dewasa ini.
 
"Tentu saja dia mereka adalah orang-orang yang dapat diandalkan untuk membawa Indonesia ke arah yg lebih baik, intinya itu," tutur Harkristuti.
 
Ia memastikan Pansel juga akan bekerja secara aktif ketika mengetahui Capim dengan kriteria yang diinginkan. Tidak menutup kemungkinan orang-orang tersebut didapati dari instansi serta lembaga pemerintahan ataupun lembaga swadaya masyarakat.
 
"Yang pasti, jemput bolanya mungkin kami akan menyurati lembaga-lembaga yang punya orang-orang yang kami anggap berpotensi," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan