Jakarta: Legislator termuda NasDem Hillary Brigitta Lasut dinilai cukup piawai memimpin sidang paripurna kedua MPR. Dia dianggap mampu menyesuaikan diri dengan irama politikus berusia jauh di atasnya.
"Khas gaya milenial ya, artinya energik, lalu cenderung bersemangat. Yang menarik ialah dia cukup bisa mengimbangi dan dia tidak asing dengan gaya politik," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya kepada Medcom.id, Kamis, 3 Oktober 2019.
Menurut dia, kemampuan Hillary didorong latar belakang keluarganya. Sang ayah, Elly Engelbert Lasut, ialah bupati Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), periode 2004-2009 dan 2009-2012. Ibunya, Telly Tjanggulung, menjadi bupati Minahasa Tenggara, Sulut, periode 2008-2013.
"Keluarga politisi yang muncul dari sosoknya, ditambah merasa dalam comfort zone dalam acara politik," ujar dia.
Yunarto berharap Hillary tak hanya memanfaatkan statusnya sebagai politikus muda. Hillary harus terus konsisten dalam menanggapi situasi politik ke depan. Dia harus mulai memprioritaskan isu apa yang akan dia fokuskan 5 tahun ke depan.
"Sehingga ada sebuah simbolisasi politisi muda, bisa menangani politik gagasan yang muncul, terutama pada anak muda," pungkas dia.
Sementara itu, Hillary cukup terbebani dengan label legislator muda. Namun, perempuan kelahiran Manado, 22 Mei 1996, itu berjanji membuktikan kinerja terbaiknya di Parlemen.
Lulusan Washington Law University, Amerika Serikat, itu memang aktif menggelar diskusi dan mengampanyekan antinarkoba. Berangkat dari latar belakang pendidikannya, Hillary memiliki perhatian khusus pada hukum, khususnya pemberantasan korupsi.
Jakarta: Legislator termuda NasDem Hillary Brigitta Lasut dinilai cukup piawai memimpin sidang paripurna kedua MPR. Dia dianggap mampu menyesuaikan diri dengan irama politikus berusia jauh di atasnya.
"Khas gaya milenial ya, artinya energik, lalu cenderung bersemangat. Yang menarik ialah dia cukup bisa mengimbangi dan dia tidak asing dengan gaya politik," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya kepada
Medcom.id, Kamis, 3 Oktober 2019.
Menurut dia, kemampuan Hillary didorong latar belakang keluarganya. Sang ayah, Elly Engelbert Lasut, ialah bupati Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), periode 2004-2009 dan 2009-2012. Ibunya, Telly Tjanggulung, menjadi bupati Minahasa Tenggara, Sulut, periode 2008-2013.
"Keluarga politisi yang muncul dari sosoknya, ditambah merasa dalam
comfort zone dalam acara politik," ujar dia.
Yunarto berharap Hillary tak hanya memanfaatkan statusnya sebagai politikus muda. Hillary harus terus konsisten dalam menanggapi situasi politik ke depan. Dia harus mulai memprioritaskan isu apa yang akan dia fokuskan 5 tahun ke depan.
"Sehingga ada sebuah simbolisasi politisi muda, bisa menangani politik gagasan yang muncul, terutama pada anak muda," pungkas dia.
Sementara itu,
Hillary cukup terbebani dengan label legislator muda. Namun, perempuan kelahiran Manado, 22 Mei 1996, itu berjanji membuktikan kinerja terbaiknya di Parlemen.
Lulusan Washington Law University, Amerika Serikat, itu memang aktif menggelar diskusi dan mengampanyekan antinarkoba. Berangkat dari latar belakang pendidikannya, Hillary memiliki perhatian khusus pada hukum, khususnya pemberantasan korupsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)