Jakarta: Demokrasi Indonesia disebut menurun dalam tujuh tahun terakhir. Namun, partai politik diyakini memiliki peran penting dalam membawa demokrasi negara ini ke arah yang lebih baik.
"Jadi level paling besar menurut saya ada di partai politik. Bukan satu-satunya, karena ini kompleks tapi salah satu tapi kunci yang paling penting," kata pengamat politik Universitas Paramadina, Abdul Malik Gismar di Kantor SMRC, Jakarta Pusat, Minggu, 4 Agustus 2019.
Menurut dia, partai politik harus bisa membawa masyarakat menjadi cerdas dalam menyikapi demokrasi. Parpol harus mengirimkan orang terbaik di parlemen sebagai model.
"Sayang saat partisipasi masyarakat tinggi, tapi saat bersuara levelnya abstrak, koar-koar. Kita harapkan partisipasinya lebih efektif misal permasalahan budget APBD, APBN," kata dia.
(Baca: SMRC Sebut Kualitas Demokrasi Indonesia Menurun)
Malik mengatakan partai politik punya kesempatan belajar dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kritik LSM, kata dia, justru dapat membangun partai politik dan kinerja pemerintah dalam ciptakan kultur demokrasi yang baik.
"Jadi diperlukan sekali LSM ini. LSM ini masyarakat ini partner yang baik buat pemerintah ya," ujar Malik.
Malik meminta semua pihak untuk bersabar dalam menjalani proses pembangunan demokrasi di Indonesia. Menciptakan demokrasi yang sehat butuh waktu yang tidak singkat.
"Ini maraton menurut saya. Jangan lari sprint kalau bicara sistem. Inikan sistemik permasalahannya, jadi ya perlahan," pungkasnya.
Jakarta: Demokrasi Indonesia disebut menurun dalam tujuh tahun terakhir. Namun, partai politik diyakini memiliki peran penting dalam membawa demokrasi negara ini ke arah yang lebih baik.
"Jadi level paling besar menurut saya ada di partai politik. Bukan satu-satunya, karena ini kompleks tapi salah satu tapi kunci yang paling penting," kata pengamat politik Universitas Paramadina, Abdul Malik Gismar di Kantor SMRC, Jakarta Pusat, Minggu, 4 Agustus 2019.
Menurut dia, partai politik harus bisa membawa masyarakat menjadi cerdas dalam menyikapi demokrasi. Parpol harus mengirimkan orang terbaik di parlemen sebagai model.
"Sayang saat partisipasi masyarakat tinggi, tapi saat bersuara levelnya abstrak, koar-koar. Kita harapkan partisipasinya lebih efektif misal permasalahan budget APBD, APBN," kata dia.
(
Baca: SMRC Sebut Kualitas Demokrasi Indonesia Menurun)
Malik mengatakan partai politik punya kesempatan belajar dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kritik LSM, kata dia, justru dapat membangun partai politik dan kinerja pemerintah dalam ciptakan kultur demokrasi yang baik.
"Jadi diperlukan sekali LSM ini. LSM ini masyarakat ini partner yang baik buat pemerintah ya," ujar Malik.
Malik meminta semua pihak untuk bersabar dalam menjalani proses pembangunan demokrasi di Indonesia. Menciptakan demokrasi yang sehat butuh waktu yang tidak singkat.
"Ini maraton menurut saya. Jangan lari sprint kalau bicara sistem. Inikan sistemik permasalahannya, jadi ya perlahan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)