Jakarta: Presiden terpilih Prabowo Subianto dinilai tidak akan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebab, IKN dianggap bukan program prioritas pemerintahannya.
"Tidak ada urgensi (pembangunan) IKN dalam pemerintahan ke depan, urgensinya 8 persen pertumbuhan ekonomi dan makan siang gratis," ujar pengamat politik dari Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan dalam program Newsmaker by Medcom.id, ditayangkan dalam Youtube Medcom.id, Sabtu, 27 Juli 2024.
Prabowo, menurut Syahganda, memandang IKN memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Prabowo diyakini enggan memotong anggaran makan siang gratis demi program milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dia (Prabowo) membutuhan uang untuk kasih makan orang misikin. Dia akan melakukan kebijakan progresif dan revolusioner, uang ditabung di masyarakat kemudian terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi," jelasnya.
Nasib IKN, ke depan, kata Syahganda hanya menjadi sebuah kota yang belum tentu diminati oleh masyarakat. Tak menutup kemungkinan IKN akan menjadi kota mati.
"Siapa yang mau tinggal disana, kalau gak ada orang mau tinggal bisa kaya (negara yang gagal pidah ibu kota), Myamanr dan Brazil akhirnya jadi kota mati," kata dia.
Jakarta: Presiden terpilih
Prabowo Subianto dinilai tidak akan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebab, IKN dianggap bukan program prioritas pemerintahannya.
"Tidak ada urgensi (pembangunan)
IKN dalam pemerintahan ke depan, urgensinya 8 persen pertumbuhan ekonomi dan makan siang gratis," ujar pengamat politik dari Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan dalam program Newsmaker by Medcom.id, ditayangkan dalam Youtube
Medcom.id, Sabtu, 27 Juli 2024.
Prabowo, menurut Syahganda, memandang IKN memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Prabowo diyakini enggan memotong anggaran makan siang gratis demi program milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dia (Prabowo) membutuhan uang untuk kasih makan orang misikin. Dia akan melakukan kebijakan progresif dan revolusioner, uang ditabung di masyarakat kemudian terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi," jelasnya.
Nasib IKN, ke depan, kata Syahganda hanya menjadi sebuah kota yang belum tentu diminati oleh masyarakat. Tak menutup kemungkinan IKN akan menjadi kota mati.
"Siapa yang mau tinggal disana, kalau gak ada orang mau tinggal bisa kaya (negara yang gagal pidah ibu kota), Myamanr dan Brazil akhirnya jadi kota mati," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)