Jakarta: Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menyoroti berbagai manuver kebijakan yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan). Terutama terkait dengan klaim swasembada pangan pada sejumlah komoditas.
Emrus mengatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution perlu
memberikan masukan terhadap Menteri Pertanian Amran Sulaiman terkait produksi pangan di Tanah Air. Pasalnya, belakangan terjadi kenaikan harga pangan di pasaran.
Di sisi lain, di berbagai pemberitaan, Amran kerap menyebut harga pangan stabil dan ketersediaan cukup, bahkan swasembada. Emrus meminta Menko Perekonomian mengecek validitas data produksi yang dimiliki Kementan.
Tidak hanya melihat data di atas kertas, Menko Perekonomian bersama Mentan diminta mengecek data secara langsung di lapangan secara berkala.
"Bila datanya ternyata berbeda, (produksi) lebih rendah dari yang dimiliki Mentan, Presiden harus mengambil tindakan," kata dia, mengutip Antara, Jumat, 5 Oktober 2018.
Menurutnya, dibutuhkan data yang valid untuk dapat menuju swasembada pangan. "Saya belum melihat Kementan buka-bukaan soal produksi pangan. Logisnya, kalau produksi melimpah tidak mungkin impor," kata Emrus.
Di beberapa kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan data proyeksi produksi dari Kementan belum akurat. Ini yang menjadi awal polemik impor beras.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/GNlJm55k" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menyoroti berbagai manuver kebijakan yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan). Terutama terkait dengan klaim swasembada pangan pada sejumlah komoditas.
Emrus mengatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution perlu
memberikan masukan terhadap Menteri Pertanian Amran Sulaiman terkait produksi pangan di Tanah Air. Pasalnya, belakangan terjadi kenaikan harga pangan di pasaran.
Di sisi lain, di berbagai pemberitaan, Amran kerap menyebut harga pangan stabil dan ketersediaan cukup, bahkan swasembada. Emrus meminta Menko Perekonomian mengecek validitas data produksi yang dimiliki Kementan.
Tidak hanya melihat data di atas kertas, Menko Perekonomian bersama Mentan diminta mengecek data secara langsung di lapangan secara berkala.
"Bila datanya ternyata berbeda, (produksi) lebih rendah dari yang dimiliki Mentan, Presiden harus mengambil tindakan," kata dia, mengutip
Antara, Jumat, 5 Oktober 2018.
Menurutnya, dibutuhkan data yang valid untuk dapat menuju swasembada pangan. "Saya belum melihat Kementan buka-bukaan soal produksi pangan. Logisnya, kalau produksi melimpah tidak mungkin impor," kata Emrus.
Di beberapa kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan data proyeksi produksi dari Kementan belum akurat. Ini yang menjadi awal polemik impor beras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)