Peluang Golkar Gabung Koalisi Perubahan Masih Kecil, Kenapa?

Jakarta: Peluang Partai Golkar untuk gabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) masih kecil. Meskipun, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sudah berupaya menemui elite serta politikus senior Golkar Airlangga Hartarto hingga Jusuf Kalla dan Luhut Binsar Pandjaitan. "Peluang itu tampaknya kecil," kata pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 9 Mei 2023. Jamiluddin menerangkan Luhut masih representasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai sulit untuk berpikir pindah haluan. Meskipun, Surya Paloh sudah menemui Luhut pada Jumat, 5 Mei 2023. "Kalau pertemuan dengan Luhut, ada kemungkinan ia ingin menarik NasDem keluar dari Koalisi Perubahan," ujar Jamiluddin.   Sementara itu, kondisi serupa terjadi pada Airlangga yang juga telah ditemui Surya Paloh. Airlangga dinilai masih mengikuti arah politik Jokowi. "Airlangga Hartarto juga dalam kendali Jokowi. Karena itu, Airlangga berpeluang lebih mengikuti arah politik Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014," ucap Jamiluddin. Kondisi yang berbeda terjadi pada Jusuf Kalla. Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu dinilai lebih condong ke bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan. "Sebab, Jusuf Kalla selama ini ada kedekatan hubungan dengan Anies Baswedan sejak di Universitas Paramadina," kata Jamiluddin. Kalla, kata dia, juga banyak berperan dalam kemenangan Anies dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Kedekatan itu dinilai membuat Kalla lebih pro ke Anies. "Karena itu, ada kemungkinan Surya mendekati Jusuf Kalla untuk memperkuat pencapresan Anies. Harapannya, JK dapat memengaruhi elite Golkar untuk pindah haluan ke Koalisi Perubahan," kata Jamiluddin. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.