medcom.id, Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bertekad meningkatkan pendidikan vokasi di Indonesia. Menurutnya, dengan memiliki keahlian khusus, kesejahteraan masyarakat akan terangkat.
Muhadjir menuturkan, jumlah tenaga pekerja di Indonesia didominasi tenaga rendahan atau low skill. Di peringkat ke dua ditempati pekerja dengan tenaga setengah terampil.
"Sedangkan, tenaga profesional ada di urutan paling akhir dan jumlahnya sedikit," kata Muhadjir usai melepas peserta peserta SM-3T, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
Mantan Rektor Muhammadiyah Malang itu menyampaikan, untuk memperkecil tenaga tidak terampil Kemendikbud akan bekerja sama dengan sekolah menengah kejuruan (SMK). Muhadjir juga berencana menggandeng sejumlah perusahaan.
"Kami akan koordinasi dengan SMK. Akan ada mix and match nantinya karena SMK itu melekat dengan industri dan lapangan yang akan menjadi tempatnya bekerja," tuturnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy--Metrotvnews.com/Nur Azizah
Sementara pendidikan untuk anak sekolah dasar (SD), Kemendikbud akan menitikberatkan pada pendidikan karakter dengan porsi 70 persen. Lalu untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP) akan menerima pendidikan karakter sebanyak 60 persen.
"Anak SD, 70 persen pendidikan karakter, 30 persen akademik. Anak SMP kami kurangi sedikit. Pendidikan karakternya 60 persen dan 40 persn akademik," tandasnya.
medcom.id, Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bertekad meningkatkan pendidikan vokasi di Indonesia. Menurutnya, dengan memiliki keahlian khusus, kesejahteraan masyarakat akan terangkat.
Muhadjir menuturkan, jumlah tenaga pekerja di Indonesia didominasi tenaga rendahan atau
low skill. Di peringkat ke dua ditempati pekerja dengan tenaga setengah terampil.
"Sedangkan, tenaga profesional ada di urutan paling akhir dan jumlahnya sedikit," kata Muhadjir usai melepas peserta peserta SM-3T, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
Mantan Rektor Muhammadiyah Malang itu menyampaikan, untuk memperkecil tenaga tidak terampil Kemendikbud akan bekerja sama dengan sekolah menengah kejuruan (SMK). Muhadjir juga berencana menggandeng sejumlah perusahaan.
"Kami akan koordinasi dengan SMK. Akan ada mix and match nantinya karena SMK itu melekat dengan industri dan lapangan yang akan menjadi tempatnya bekerja," tuturnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy--Metrotvnews.com/Nur Azizah
Sementara pendidikan untuk anak sekolah dasar (SD), Kemendikbud akan menitikberatkan pada pendidikan karakter dengan porsi 70 persen. Lalu untuk siswa sekolah menengah pertama (SMP) akan menerima pendidikan karakter sebanyak 60 persen.
"Anak SD, 70 persen pendidikan karakter, 30 persen akademik. Anak SMP kami kurangi sedikit. Pendidikan karakternya 60 persen dan 40 persn akademik," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)