Jakarta: Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 menjadi tantangan besar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi yang ditunjuk sebagai calon tunggal pengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Wakil Ketua Komisi I Meutya Hafid menegaskan keamanan negara harus terjamin.
"Yang paling utama adalah waktunya singkat menuju perhelatan pilkada dan pemilu. Dua agenda ini kita harus pastikan Panglima TNI siap," tegas Meutya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 Desember 2017.
Pilihan Presiden Jokowi merekomendasikan Hadi dinilai tepat. Politikus Partai Golkar itu yakin perjalanan Hadi dalam fit and proper test di Komisi Pertahanan bakal mulus.
"Karena calonnya tunggal saya meyakini Presiden sudah mengkaji dan sudah sangat yakin bahwa Pak KSAU (Hadi) ini mampu meghadapi situasi politik yang punya potensi untuk memanas," ujar dia.
Meutya juga meyakini segudang prestasi lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 itu menjadi modal kuat sebagai Panglima TNI. Namun, kata Meutya, Hadi perlu meyakinkan publik jika matra TNI AU bisa dan selalu siap menghadapi berbagai tantangan.
"Ada yang meragukan, bertanya apakah KSAU siap, cocok atau tidak dalam hal konteks situasi politik seperti ini? Itu yang menurut saya akan menjadi salah satu yang kita akan konfirmasi dalam fit and proper test," ucap Meutya.
Jakarta: Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 menjadi tantangan besar Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi yang ditunjuk sebagai calon tunggal pengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Wakil Ketua Komisi I Meutya Hafid menegaskan keamanan negara harus terjamin.
"Yang paling utama adalah waktunya singkat menuju perhelatan pilkada dan pemilu. Dua agenda ini kita harus pastikan Panglima TNI siap," tegas Meutya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 Desember 2017.
Pilihan Presiden Jokowi merekomendasikan Hadi dinilai tepat. Politikus Partai Golkar itu yakin perjalanan Hadi dalam fit and proper test di Komisi Pertahanan bakal mulus.
"Karena calonnya tunggal saya meyakini Presiden sudah mengkaji dan sudah sangat yakin bahwa Pak KSAU (Hadi) ini mampu meghadapi situasi politik yang punya potensi untuk memanas," ujar dia.
Meutya juga meyakini segudang prestasi lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 itu menjadi modal kuat sebagai Panglima TNI. Namun, kata Meutya, Hadi perlu meyakinkan publik jika matra TNI AU bisa dan selalu siap menghadapi berbagai tantangan.
"Ada yang meragukan, bertanya apakah KSAU siap, cocok atau tidak dalam hal konteks situasi politik seperti ini? Itu yang menurut saya akan menjadi salah satu yang kita akan konfirmasi dalam fit and proper test," ucap Meutya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)