Jakarta: Anggota Komisi I DPR Dave Laksono berharap nama calon panglima TNI pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo keluar pada Desember 2017. Saat ini, Komisi I masih menunggu surat dari Presiden Joko Widodo.
"Sehingga sebelum masa reses yang akan datang kita sudah bisa melakukan fit and proper dan sebelum akhir tahun kita sudah bisa memiliki nama panglima TNI yang baru," kata Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 24 November 2017.
Menurut dia, semua matra TNI, baik Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), maupun Angkatan Udara (AU), mempunyai kesempatan untuk dipilih. Calon yang dipilih berdasarkan hak prerogratif Presiden Jokowi itu nantinya perlu mengikuti uji kelayakan.
"Presiden bisa mengirim satu nama atau beberapa nama, tapi kalau dari pengalaman sebelumnya, presiden selalu mengirim satu nama," ucap dia.
Syarat calon panglima TNI tercantum dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Calon panglima adalah perwira TNI berbintang empat yang masih aktif.
Dari syarat ini, hanya ada tiga kandidat yang bisa dimajukan untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan TNI. Mereka adalah Kepala Staf AD Jenderal Mulyono, Kepala Staf AU Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Staf AL Laksamana Ade Supandi.
"Masing-masing kepala staf memiliki peluang yang sama. Cuma kalau dilihat dari tiga kepala staf itu, yang masa dinasnya paling lama itu adalah Kepala Staf Angkatan Udara," papar dia.
Baca: Jenderal Gatot Ingin Bersantai Setelah Purnatugas
Secara umur, Marsekal Hadi lebih muda ketimbang kandidat lainnya. Dave menilai Hadi memiliki rekam jejak yang baik dalam revitalisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) maupun menyelesaikan kasus di internal TNI AU.
"Kemarin ada kasus-kasus korupsi itu beliau kerjasama dengan Panglima TNI untuk merapikan dan menyelesaikan seluruh perkara yang ada sehingga TNI menjadi lebih profesional dan lebih modern dan lebih tangguh ke depannya," tutur Dave.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/dN6r0ARN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Anggota Komisi I DPR Dave Laksono berharap nama calon panglima TNI pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo keluar pada Desember 2017. Saat ini, Komisi I masih menunggu surat dari Presiden Joko Widodo.
"Sehingga sebelum masa reses yang akan datang kita sudah bisa melakukan
fit and proper dan sebelum akhir tahun kita sudah bisa memiliki nama panglima TNI yang baru," kata Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 24 November 2017.
Menurut dia, semua matra TNI, baik Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), maupun Angkatan Udara (AU), mempunyai kesempatan untuk dipilih. Calon yang dipilih berdasarkan hak prerogratif Presiden Jokowi itu nantinya perlu mengikuti uji kelayakan.
"Presiden bisa mengirim satu nama atau beberapa nama, tapi kalau dari pengalaman sebelumnya, presiden selalu mengirim satu nama," ucap dia.
Syarat calon panglima TNI tercantum dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Calon panglima adalah perwira TNI berbintang empat yang masih aktif.
Dari syarat ini, hanya ada tiga kandidat yang bisa dimajukan untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan TNI. Mereka adalah Kepala Staf AD Jenderal Mulyono, Kepala Staf AU Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Staf AL Laksamana Ade Supandi.
"Masing-masing kepala staf memiliki peluang yang sama. Cuma kalau dilihat dari tiga kepala staf itu, yang masa dinasnya paling lama itu adalah Kepala Staf Angkatan Udara," papar dia.
Baca: Jenderal Gatot Ingin Bersantai Setelah Purnatugas
Secara umur, Marsekal Hadi lebih muda ketimbang kandidat lainnya. Dave menilai Hadi memiliki rekam jejak yang baik dalam revitalisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) maupun menyelesaikan kasus di internal TNI AU.
"Kemarin ada kasus-kasus korupsi itu beliau kerjasama dengan Panglima TNI untuk merapikan dan menyelesaikan seluruh perkara yang ada sehingga TNI menjadi lebih profesional dan lebih modern dan lebih tangguh ke depannya," tutur Dave.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)