Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie. MI/Susanto.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie. MI/Susanto.

PSI Bahas Korupsi dan Intoleransi dengan Presiden

Sunnaholomi Halakrispen • 03 Maret 2018 18:28
Jakarta: Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menanggapi tudingan mirip terkait pertemuan mereka dengan Presiden Joko Widodo. Ketua Umum PSI Grace Natalie menjelaskan, pertemuan dengan Presiden Jokowi membahas beberapa masalah kebangsaan.
 
"Masalah kebangsaan dan negara yang menjadi concern kami terutama adalah masalah korupsi dan intoleransi," kata Grace di Kantor PSI Jalan Wahid Hasyim Nomor 194, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Maret 2018.
 
Grace menyebut, masalah intoleransi dan korupsi semakin marak di tengah persiapan pilkada serentak dan menjelang pemilu 2019. Masalah intoleransi juga berkaitan dengan penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian yang ramai di media sosial.

Bahkan, Grace mengatakan, serangan di media sosial mulai diarahkan untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo. PSI yang sejak awal mendukung Jokowi berusaha mencegah hal itu terjadi.
 
Selain itu, perwakilan DPP PSI juga membahas masalah pembangunan infrastruktur, Undang-undang MD3, dan kemiskinan. Isu ini dinilai sangat diperhatikan oleh publik.
 
Pertemuan yang berlangsung pada Kamis, 1 Maret 2018, di Istana Kepresidenan itu murni keinginan PSI. PSI menyampaikan permohonan bertemu secara resmi melalui staf Istana Kepresidenan.
 
Oleh karena itu, Grace senang diterima Presiden Jokowi. Ia pun tersanjung karena Presiden menilai partai anyar ini membuat generasi muda ikut peduli dengan politik.
 
"Beliau peduli terhadap pendidikan politik untuk memperkuat demokrasi, terutama di kalangan anak muda. Jadi berlebihan jika diasumsikan Istana digunakan sebagai tempat bermain politik. Terlalu berlebihan," pungkas Grace.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan