Jakarta: Perusahaan digital dunia yang beroperasi di Indonesia diminta memperhatikan karakter dan kepribadian bangsa. Semua alih teknologi mesti digunakan untuk mempromosikan karya anak bangsa.
"Intinya teknologi harus dipakai untuk kepentingan kedaulatan bangsa. Semua penemuan teknologi termasuk perusahaan yang mengolah teknologi seharusnya berorientasi untuk melayani kepentingan bangsa," kata Direktur Sosialisasi dan Komunikasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) M Akbar Hadi Prabowo dalam keterangan resmi, Rabu, 10 Maret 2021.
Dari aspek bisnis, Akbar berharap perusahaan digital besar atau Over The Top (OTT) menyediakan teknologi untuk menopang dan mendukung kegiatan bisnis masyarakat. Pihaknya ingin semua alih teknologi digunakan untuk mempromosikan produk Indonesia.
Baca: Praktik Tak Adil Raksasa Digital Perlu Dibendung
Selain itu, perusahaan juga harus memastikan perusahaan digital mengikuti aturan main di Indonesia. Jangan sampai produk yang mereka buat menyalahi rambu-rambu aturan.
"BPIP mendorong pemanfaatan teknologi dalam negeri (oleh para OTT) tunduk untuk melayani kepentingan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia," kata dia.
Akbar mengatakan Indonesia tidak menganut prinsip proteksionisme, karena terbukti merugikan negara. Namun, BPIP juga tak ingin Indonesia hanya menjadi negara sasaran jual dari produk teknologi.
"Pentingnya transformasi digital adalah cara yang tepat untuk semua pihak," kata dia.
Akbar menekankan pentingnya pengembangan ekonomi kerakyatan atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perdagangan digital. Sektor tersebut bisa dimanfaatkan untuk penguatan digitalisasi.
"Dimanfaatkan untuk merangkai jaringan UMKM di seluruh Indonesia dan pasar nasional serta global," ujar Akbar.
Jakarta: Perusahaan
digital dunia yang beroperasi di Indonesia diminta memperhatikan karakter dan kepribadian bangsa. Semua alih teknologi mesti digunakan untuk mempromosikan karya anak bangsa.
"Intinya teknologi harus dipakai untuk kepentingan kedaulatan bangsa. Semua penemuan teknologi termasuk perusahaan yang mengolah teknologi seharusnya berorientasi untuk melayani kepentingan bangsa," kata Direktur Sosialisasi dan Komunikasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (
BPIP) M Akbar Hadi Prabowo dalam keterangan resmi, Rabu, 10 Maret 2021.
Dari aspek bisnis, Akbar berharap perusahaan
digital besar atau
Over The Top (OTT) menyediakan teknologi untuk menopang dan mendukung kegiatan bisnis masyarakat. Pihaknya ingin semua alih teknologi digunakan untuk mempromosikan produk Indonesia.
Baca: Praktik Tak Adil Raksasa Digital Perlu Dibendung
Selain itu, perusahaan juga harus memastikan perusahaan digital mengikuti aturan main di Indonesia. Jangan sampai produk yang mereka buat menyalahi rambu-rambu aturan.
"BPIP mendorong pemanfaatan teknologi dalam negeri (oleh para OTT) tunduk untuk melayani kepentingan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia," kata dia.
Akbar mengatakan Indonesia tidak menganut prinsip proteksionisme, karena terbukti merugikan negara. Namun, BPIP juga tak ingin Indonesia hanya menjadi negara sasaran jual dari produk teknologi.
"Pentingnya transformasi digital adalah cara yang tepat untuk semua pihak," kata dia.
Akbar menekankan pentingnya pengembangan ekonomi kerakyatan atau usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam perdagangan digital. Sektor tersebut bisa dimanfaatkan untuk penguatan digitalisasi.
"Dimanfaatkan untuk merangkai jaringan UMKM di seluruh Indonesia dan pasar nasional serta global," ujar Akbar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)