medcom.id, Jakarta: Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap membingungkan. Sebab, SBY mengaitkan pernyataan mantan Ketua KPK Antasari Azhar dengan Pilkada DKI Jakarta.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pernyataan Antasari dan Pilkada DKI Jakarta tak ada hubungannya. "Saya tidak lihat hubungan antara pilkada dengan apa yang terjadi antara Pak Antasari dengan pak SBY," kata Kalla di kediamanan dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 15 Februari 2017.
Baca: Antasari Minta Hari Tanoe Jujur
Kalla sadar, sedikit banyak ada pengaruh yang diterima Agus Harimurti Yudhono dalam Pilkada DKI Jakarta. Tapi, persoalan Antasari dan SBY murni kasus hukum.
Antasari melaporkan dugaan rekayasa kasus yang membuat dirinya dibui selama delapan tahun. Lagipula, SBY telah merespons. Presiden Indonesia dua periode itu telah melaporkan Antasari ke polisi terkait dugaan pencemaran nama baik.
Baca: Alasan Antasari Lapor Bareskrim Sehari Jelang Pilgub DKI
Kalla berharap permasalahan antara keduanya tak berlanjut. Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini ingin kedua pihak bisa menemukan solusi terkait masalah mereka.
"Mudah-mudahan sebelum itu ada suatu solusi yang baik dan tenteram dari dua belah pihak," kata Kalla.
Antasari sendiri sudah angkat suara. Keputusan melaporkan kasus sehari sebelum penghitungan suara, karena kesepakatan dengan adik mendiang Nasrudin. 14 Februari, kata Antasari, bertepatan dengan tanggal berpulangnya Nasrudin.
Sejauh ini, pasangan nomor urut tiga Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menduduki posisi paling buncit dalam hitung cepat Pilkada DKI. Agus dan Sylvi hanya memperoleh sekitar 18 persen suara. Angka ini jauh di bawah pasangan Ahok dan Djarot yang terus ditempel ketat pasangan Anies Sandiaga.
Susilo Bambang Yudhyono menyebut pernyataan Antasari Azhar fitnah. Ia menduga ini sudah terencana untuk menghancurkan Agus Harimurti-Sylviana Murni di Pilkada DKI Jakarta.
Dalil SBY karena Antasari muncul dan bicara soal kasus yang membelitnya, sehari sebelum Pilkada DKI. Siang tadi, Antasari menyebut SBY ada di balik kasus kematian Nasrudin Zulkarnaen.
"Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari dan para aktor di belakangnya agar Agus-Sylvi kalah dalam Pilkada besok, 15 Februari 2017," kata SBY melalui Twitter @SBYudhoyono, Selasa 14 Februari 2017.
medcom.id, Jakarta: Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap membingungkan. Sebab, SBY mengaitkan pernyataan mantan Ketua KPK Antasari Azhar dengan Pilkada DKI Jakarta.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pernyataan Antasari dan Pilkada DKI Jakarta tak ada hubungannya. "Saya tidak lihat hubungan antara pilkada dengan apa yang terjadi antara Pak Antasari dengan pak SBY," kata Kalla di kediamanan dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 15 Februari 2017.
Baca: Antasari Minta Hari Tanoe Jujur
Kalla sadar, sedikit banyak ada pengaruh yang diterima Agus Harimurti Yudhono dalam Pilkada DKI Jakarta. Tapi, persoalan Antasari dan SBY murni kasus hukum.
Antasari melaporkan dugaan rekayasa kasus yang membuat dirinya dibui selama delapan tahun. Lagipula, SBY telah merespons. Presiden Indonesia dua periode itu telah melaporkan Antasari ke polisi terkait dugaan pencemaran nama baik.
Baca: Alasan Antasari Lapor Bareskrim Sehari Jelang Pilgub DKI
Kalla berharap permasalahan antara keduanya tak berlanjut. Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini ingin kedua pihak bisa menemukan solusi terkait masalah mereka.
"Mudah-mudahan sebelum itu ada suatu solusi yang baik dan tenteram dari dua belah pihak," kata Kalla.
Antasari sendiri sudah angkat suara. Keputusan melaporkan kasus sehari sebelum penghitungan suara, karena kesepakatan dengan adik mendiang Nasrudin. 14 Februari, kata Antasari, bertepatan dengan tanggal berpulangnya Nasrudin.
Sejauh ini, pasangan nomor urut tiga Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menduduki posisi paling buncit dalam hitung cepat Pilkada DKI. Agus dan Sylvi hanya memperoleh sekitar 18 persen suara. Angka ini jauh di bawah pasangan Ahok dan Djarot yang terus ditempel ketat pasangan Anies Sandiaga.
Susilo Bambang Yudhyono menyebut pernyataan Antasari Azhar fitnah. Ia menduga ini sudah terencana untuk menghancurkan Agus Harimurti-Sylviana Murni di Pilkada DKI Jakarta.
Dalil SBY karena Antasari muncul dan bicara soal kasus yang membelitnya, sehari sebelum Pilkada DKI. Siang tadi, Antasari menyebut SBY ada di balik kasus kematian Nasrudin Zulkarnaen.
"Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari dan para aktor di belakangnya agar Agus-Sylvi kalah dalam Pilkada besok, 15 Februari 2017," kata SBY melalui Twitter @SBYudhoyono, Selasa 14 Februari 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)