Jakarta: Indonesia disebut belum pernah memiliki perempuan sebagai calon wakil presiden. Kehadiran perempuan dalam pemerintahan diyakini mampu menjawab tantangan di depan mata.
“Kepemimpinan perempuan sentral terutama di tingkat ketidakpastian global," kata peneliti sekaligus alumnus Queensland University Sidrotun Naim di Des Indes Hotel, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Oktober 2023.
Sidrotun menyayangkan belum ada perempuan yang menjadi wakil presiden dalam sejarah Indonesia. Padahal, kepemimpinan perempuan punya akar kuat di Nusantara.
"Misalnya di Aceh sempat dipimpin 59 tahun oleh sultanah," papar dia.
Sidrotun menilai peran perempuan krusial di tengah situasi global saat ini. Sosok-sosok tersebut juga mesti memahami politik luar negeri dan kondisi geopolitik.
"Karena akan jadi sangat penting," ujar dia.
Sidrotun mencontohkan putri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid. Yenny dinilai memiliki pengalaman panjang di dunia politik.
"Yenny di usia 25 tahun menjadi staf Gus Dur, mendampingi Gus Dur ke manapun dan menyaksikan," ucap dia.
Contoh lainnya ialah Khofifah Indar Parawansa. Khofifah sempat diangkat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan oleh Gus Dur.
"Kalau kita lihat, beliau-beliau bukan ujug-ujug (anak) kemarin sore dan beliau-beliau kompeten," tutur Sidrotun.
Jakarta: Indonesia disebut belum pernah memiliki perempuan sebagai
calon wakil presiden. Kehadiran
perempuan dalam pemerintahan diyakini mampu menjawab tantangan di depan mata.
“Kepemimpinan perempuan sentral terutama di tingkat ketidakpastian global," kata peneliti sekaligus alumnus Queensland University Sidrotun Naim di Des Indes Hotel, Jakarta Pusat, Minggu, 1 Oktober 2023.
Sidrotun menyayangkan belum ada perempuan yang menjadi wakil presiden dalam sejarah Indonesia. Padahal, kepemimpinan perempuan punya akar kuat di Nusantara.
"Misalnya di Aceh sempat dipimpin 59 tahun oleh sultanah," papar dia.
Sidrotun menilai peran perempuan krusial di tengah situasi global saat ini. Sosok-sosok tersebut juga mesti memahami politik luar negeri dan kondisi geopolitik.
"Karena akan jadi sangat penting," ujar dia.
Sidrotun mencontohkan putri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid. Yenny dinilai memiliki pengalaman panjang di dunia politik.
"Yenny di usia 25 tahun menjadi staf Gus Dur, mendampingi Gus Dur ke manapun dan menyaksikan," ucap dia.
Contoh lainnya ialah Khofifah Indar Parawansa. Khofifah sempat diangkat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan oleh Gus Dur.
"Kalau kita lihat, beliau-beliau bukan ujug-ujug (anak) kemarin sore dan beliau-beliau kompeten," tutur Sidrotun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)