Jakarta: Perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti diyakini bakal memiliki dampak besar. Salah satunya pergerakan partai dalam membentuk koalisi.
"Pertanyaan pentingnya memang apakah reshuffle itu dia punya korelasi dengan pembentukan koalisi pilpres. Satu sisi itu benar," kata Direktur Algoritma Research and Consulting Aditya Permana saat dikutip dari akun Youtube Para Syndicate, Rabu, 1 Maret 2023.
Menurut dia, reshuffle nanti akan membentuk koalisi yang direstui dan antitesa Presiden Joko Widodo (Jokowi). Khusus antitesa Jokowi, hal itu akan terwujud jika menteri dari Partai NasDem kena perombakan kabinet.
"Seandinya NasDem itu dikeluarkan satu atau dua atau bahkan semuanya itu membuktikan bahwa nanti kesolidan dari koalisi yang mereka bangun itu akan semakin kuat," ungkap dia.
Apalagi, NasDem tengah mesra dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam membangun koalisi. Kedua partai tersebut merupakan oposisi sejati pemerintahan Jokowi selama dua periode.
"Mereka adalah antitesa dari koalisi pemerintahan Pak Jokowi atau koalisi pemerintah secara keseluruhan," sebut dia.
Skenario pembentukan Koalisi Perubahan berjalan lancar jika tak ada gangguan. Salah satu potensi yang dianggap bisa menghambat pembentukan koalisi yaitu merayu Demokrat masuk kabinet.
"NasDem akan gabung di situ bersama PKS ataupun Demokrat dengan catatan seandianya Mas AHY gak ditawari jadi Menpora. Kalau jadi ditawari Menpora malah jadi kebalikan lagi, malah tambah rumit lagi," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Perombakan
kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang Pemilihan Presiden (
Pilpres) 2024 nanti diyakini bakal memiliki dampak besar. Salah satunya pergerakan partai dalam membentuk koalisi.
"Pertanyaan pentingnya memang apakah
reshuffle itu dia punya korelasi dengan pembentukan koalisi pilpres. Satu sisi itu benar," kata Direktur Algoritma Research and Consulting Aditya Permana saat dikutip dari akun Youtube Para Syndicate, Rabu, 1 Maret 2023.
Menurut dia,
reshuffle nanti akan membentuk koalisi yang direstui dan antitesa Presiden Joko Widodo (Jokowi). Khusus antitesa Jokowi, hal itu akan terwujud jika menteri dari Partai NasDem kena perombakan kabinet.
"Seandinya NasDem itu dikeluarkan satu atau dua atau bahkan semuanya itu membuktikan bahwa nanti kesolidan dari koalisi yang mereka bangun itu akan semakin kuat," ungkap dia.
Apalagi, NasDem tengah mesra dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam membangun koalisi. Kedua partai tersebut merupakan oposisi sejati pemerintahan Jokowi selama dua periode.
"Mereka adalah antitesa dari koalisi pemerintahan Pak Jokowi atau koalisi pemerintah secara keseluruhan," sebut dia.
Skenario pembentukan Koalisi Perubahan berjalan lancar jika tak ada gangguan. Salah satu potensi yang dianggap bisa menghambat pembentukan koalisi yaitu merayu Demokrat masuk kabinet.
"NasDem akan gabung di situ bersama PKS ataupun Demokrat dengan catatan seandianya Mas AHY gak ditawari jadi Menpora. Kalau jadi ditawari Menpora malah jadi kebalikan lagi, malah tambah rumit lagi," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)