medcom.id, Labuan Bajo: Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang mengatakan sosialisasi empat pilar MPR untuk kalangan siswa sangat penting. Sosialisasi empat pilar untuk mengingatkan kembali pada nilai-nilai Pancasila.
"Karena itu kami terus menerus melakukan sosialisasi empat pilar MPR supaya terus menerus diingatkan tentang Pancasila," kata Oesman saat sosialisasi empat pilar di Labuan Bajo, NTT, Senin 24 Juli 2017.
Menurut Oesman, para siswa tidak mengetahui apa dan bagaimana perjuangan para pendiri bangsa pada 1945. Melalui sosialisasi empat pilar, para siswa akan memahami sejarah republik ini.
"Generasi muda sekarang tidak tahu karena mereka tidak terlibat dalam perjuangan 1945. Tapi mereka harus mengetahui sejarah. Dan (sejarah) itu ada dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI," jelas Oesman.
Dia menyampaikan, MPR membentuk Badan Sosialisasi untuk mensosialisasi empat pilar MPR. "Kami terus menerus melakukan sosialisasi dan tidak boleh terputus," katanya.
Menurutnya, banyak orang yang telah mengetahui empat pilar MPR, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. "Tapi banyak juga yang lupa. Sosialisasi ini adalah untuk mengingatkan kembali pada nilai-nilai empat pilar," tuturnya.
Dia memberikan contoh tentang kemajemukan Indonesia dalam suku, agama, adat istiadat, dan budaya. Ia menegaskan NKRI tidak melihat suku, agama, dan asal-usul. Urusan perbedaan sudah selesai dan tidak sepatutunya diperdebatkan lagi.
"NKRI tidak melihat suku, agama, asal usul. Semua itu sudah selesai. Mari kita bersatu untuk NKRI," imbuhnya.
Usai dibuka secara resmi oleh Oesman Sapta, sosialisasi empat pilar MPR dilanjutkan dengan menghadirkan narasumber anggota MPR Zainut Tauhid (PPP), Abraham Paul Liyanto (DPD), Ibrahim Agustinus (DPD).
medcom.id, Labuan Bajo: Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang mengatakan sosialisasi empat pilar MPR untuk kalangan siswa sangat penting. Sosialisasi empat pilar untuk mengingatkan kembali pada nilai-nilai Pancasila.
"Karena itu kami terus menerus melakukan sosialisasi empat pilar MPR supaya terus menerus diingatkan tentang Pancasila," kata Oesman saat sosialisasi empat pilar di Labuan Bajo, NTT, Senin 24 Juli 2017.
Menurut Oesman, para siswa tidak mengetahui apa dan bagaimana perjuangan para pendiri bangsa pada 1945. Melalui sosialisasi empat pilar, para siswa akan memahami sejarah republik ini.
"Generasi muda sekarang tidak tahu karena mereka tidak terlibat dalam perjuangan 1945. Tapi mereka harus mengetahui sejarah. Dan (sejarah) itu ada dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI," jelas Oesman.
Dia menyampaikan, MPR membentuk Badan Sosialisasi untuk mensosialisasi empat pilar MPR. "Kami terus menerus melakukan sosialisasi dan tidak boleh terputus," katanya.
Menurutnya, banyak orang yang telah mengetahui empat pilar MPR, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. "Tapi banyak juga yang lupa. Sosialisasi ini adalah untuk mengingatkan kembali pada nilai-nilai empat pilar," tuturnya.
Dia memberikan contoh tentang kemajemukan Indonesia dalam suku, agama, adat istiadat, dan budaya. Ia menegaskan NKRI tidak melihat suku, agama, dan asal-usul. Urusan perbedaan sudah selesai dan tidak sepatutunya diperdebatkan lagi.
"NKRI tidak melihat suku, agama, asal usul. Semua itu sudah selesai. Mari kita bersatu untuk NKRI," imbuhnya.
Usai dibuka secara resmi oleh Oesman Sapta, sosialisasi empat pilar MPR dilanjutkan dengan menghadirkan narasumber anggota MPR Zainut Tauhid (PPP), Abraham Paul Liyanto (DPD), Ibrahim Agustinus (DPD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)