medcom.id, Jakarta: Tim sinkronisasi yang dibentuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, diklaim jauh dari kepentingan politis. Sebab, di dalam anggotanya tak ada peran partai politik pendukung Anies-Sandi.
Ketua tim sinkronisasi, Sudirman Said, memastikan orang-orang yang berada dalam tim merupakan orang-orang profesional. Meski ia tak menampik, dalam proses berpolitik, parpol memiliki keinginan.
"Kan ada filter," kata Sudirman saat ditemui di Century Park Hotel, Jakarta Pusat, Selasa 16 Mei 2017.
Sudirman menjelaskan teknokrasi, sistem dimana pakar teknis mendominasi keputusan, akan menjadi filter tersebut. "Kalau secara teknokrasi tidak bisa diakomodasi ya jangan, namanya aspirasi ada yang bisa diterima atau enggak," ungkap Sudirman.
Mantan Menteri ESDM itu menegaskan, tim sinkronisasi tak akan dipengaruhi oleh partai politik. Ia dapat memastikan hal tersebut dengan melihat latar belakang dari tujuh orang pakar yang berada di bawah arahannya.
"Jangan khawatir tim ini akan dikooptasi partai, lihat orang-orangnya. Marco masa mau dikooptasi, mbak Nana aktivis perempuan masa dikooptasi," ujar Sudirman.
Meski demikian tim sinkronisasi tetap membutuhkan tenaga partai politik dalam mencapai tujuannya. Tim sinkronisasi akan meminta bantuan dari fraksi Gerindra dan PKS yang berada di DPRD DKI untuk memuluskan 23 program Anies-Sandi.
"Kita minta bantuan semua pihak termasuk fraksi yang kemarin enggak dukung, kita akan datang dan komumikasi. Ujungnya kan bukan program Anies-Sandi tapi seluruh DKI, jadi semua berkepentingan. Dan enggak mungkin anggaran diputuskan tanpa support DPRD," pungkas Sudirman.
medcom.id, Jakarta: Tim sinkronisasi yang dibentuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, diklaim jauh dari kepentingan politis. Sebab, di dalam anggotanya tak ada peran partai politik pendukung Anies-Sandi.
Ketua tim sinkronisasi, Sudirman Said, memastikan orang-orang yang berada dalam tim merupakan orang-orang profesional. Meski ia tak menampik, dalam proses berpolitik, parpol memiliki keinginan.
"Kan ada filter," kata Sudirman saat ditemui di Century Park Hotel, Jakarta Pusat, Selasa 16 Mei 2017.
Sudirman menjelaskan teknokrasi, sistem dimana pakar teknis mendominasi keputusan, akan menjadi filter tersebut. "Kalau secara teknokrasi tidak bisa diakomodasi ya jangan, namanya aspirasi ada yang bisa diterima atau enggak," ungkap Sudirman.
Mantan Menteri ESDM itu menegaskan, tim sinkronisasi tak akan dipengaruhi oleh partai politik. Ia dapat memastikan hal tersebut dengan melihat latar belakang dari tujuh orang pakar yang berada di bawah arahannya.
"Jangan khawatir tim ini akan dikooptasi partai, lihat orang-orangnya. Marco masa mau dikooptasi, mbak Nana aktivis perempuan masa dikooptasi," ujar Sudirman.
Meski demikian tim sinkronisasi tetap membutuhkan tenaga partai politik dalam mencapai tujuannya. Tim sinkronisasi akan meminta bantuan dari fraksi Gerindra dan PKS yang berada di DPRD DKI untuk memuluskan 23 program Anies-Sandi.
"Kita minta bantuan semua pihak termasuk fraksi yang kemarin enggak dukung, kita akan datang dan komumikasi. Ujungnya kan bukan program Anies-Sandi tapi seluruh DKI, jadi semua berkepentingan. Dan enggak mungkin anggaran diputuskan tanpa support DPRD," pungkas Sudirman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)