Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto--Antara/Muhammad Adimaja
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto--Antara/Muhammad Adimaja

Hasto Sebut Samad pernah Mengaku Bantu Kader PDIP dari Hukuman Berat

22 Januari 2015 19:24
medcom.id, Jakarta: Plt Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku pernah bertemu dengan Abraham Samad. Pertemuan pertama terjadi di Capital Residence di Sudirman, Jakarta Selatan.
 
Selepas pertemuan perdana itu terjadi pertemuan-pertemuan selanjutnya. Kebanyakan atas inisiator seseorang berinisial D. Samad dan Hasto bertemu hingga enam kali medio Februari hingga Mei tahun lalu. Pertemuan itu dalam rangka lobi Samad yang ingin menjadi wakil presiden mendampingi Joko Widodo (Jokowi).
 
Di pertemuan awal, Hasto mengaku kaget. Itu karena Samad mengatakan berkat dirinya, hukuman seorang kader PDI Perjuangan yang terjerat kasus korupsi relatif ringan. Diduga yang dimaksud Samad adalah Emir Moeis yang divonis tiga tahun penjara.

"Ada saksi hidup yang menyertai saya. (Mendengar pernyataan Samad itu) ada kekagetan dalam diri saya," kata Hasto kepada Metro TV, Kamis (22/1/2015).
 
Saat ditanya apa maksud Samad menyatakan itu? Apakah itu bagian dari lobi Samad agar menjadi wapres? Hasto mengaku tak tahu.
 
Hasto hanya kaget, lembaga hukum seperti KPK ternyata bisa dijadikan alat dendam politik dan alat untuk mengejar ambisi. "Saya sendiri tak pernah punya niat untuk melawan KPK," kata Hasto.
 
Hasto mengaku terusik dengan bantahan Samad soal pertemuannya dengan elite PDI Perjuangan seperti yang dibeberkan dalam tulisan di sebuah blog yang berjudul 'Rumah Kaca Abraham Samad'. Samad, kata Hasto, sudah membohongi publik.
 
"Dia membantah dengan nada yang agak angkuh, itu fitnah. Inilah yang mengusik saya," ujar Hasto. Sehingga dia memilih untuk membeberkan cerita pertemuannya dengan Samad ke publik.
 
KPK, kata Hasto, adalah lembaga hukum yang mengemban misi suci. Yakni memberantas korupsi. "Jadi jangan sampai dikotori oleh perilaku orang per-orang," tukasnya.
 
Hasto mengaku tak meminta izin Megawati soal keputusannya untuk membeberkan cerita pertemuannya dengan Samad. Karena, aku Hasto, jika dirinya meminta izin Megawati, Ketua Umum PDI Perjuangan itu tak akan pernah mengizinkannya. "Sebab, KPK berdiri di era Ibu Mega," pungkasnya.  
 
Sebelumnya, Hasto mengungkap pertemuan dirinya dengan Samad. Pertemuan itu terjadi beberapa kali. Tujuannya lobi Samad yang ingin menjadi wapres mendampingi Joko Widodo. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(KRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan