medcom.id, Jakarta: Desakan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) akhir Oktober 2014 oleh Poros Muda Partai Golkar bukanlah merupakan upaya penjegalan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical. Namun, desakan ini dilakukan lebih pada aturan pelaksanaan Munas yang harus dilakukan atas dasar AD/ART Partai Golkar.
“Anggaran dasar ini menjadi landasan Munas, karena Ketum gagal menjadi capres dan Golkar gagal sebagai jati diri rakyat,” Ujar Politisi Partai Golongan Karya, Zainal Bintang dalam acara Bincang Pagi Metro TV, Minggu (12/10/2014).
Menurut Zainal, hal ini merupakan sebuah referensi untuk menegakkan konstitusi partai. Maka dari itu, pihaknya akan menggganti ketua umumnya yang kini dijabat Ical melalui Munas yang sesuai dengan konstitusi.
“Keterlibatan Partai Golkar dalam KMP (Koalisi Merah Putih) yang memotong hak-hak konstitusional rakyat, itu karena ketumnya,” tandasnya.
Zainal merasa, sebagai kader Partai Golkar dirinya kecewa terhadap tindakan Ical yang membuat Partai Golkar gagal sebagai sebagai cerminan rakyat. Malah, menurutnya, bisa jadi nantinya para kader Golakr berpotensi menjadi musuh rakyat.
medcom.id, Jakarta: Desakan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) akhir Oktober 2014 oleh Poros Muda Partai Golkar bukanlah merupakan upaya penjegalan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical. Namun, desakan ini dilakukan lebih pada aturan pelaksanaan Munas yang harus dilakukan atas dasar AD/ART Partai Golkar.
“Anggaran dasar ini menjadi landasan Munas, karena Ketum gagal menjadi capres dan Golkar gagal sebagai jati diri rakyat,” Ujar Politisi Partai Golongan Karya, Zainal Bintang dalam acara Bincang Pagi Metro TV, Minggu (12/10/2014).
Menurut Zainal, hal ini merupakan sebuah referensi untuk menegakkan konstitusi partai. Maka dari itu, pihaknya akan menggganti ketua umumnya yang kini dijabat Ical melalui Munas yang sesuai dengan konstitusi.
“Keterlibatan Partai Golkar dalam KMP (Koalisi Merah Putih) yang memotong hak-hak konstitusional rakyat, itu karena ketumnya,” tandasnya.
Zainal merasa, sebagai kader Partai Golkar dirinya kecewa terhadap tindakan Ical yang membuat Partai Golkar gagal sebagai sebagai cerminan rakyat. Malah, menurutnya, bisa jadi nantinya para kader Golakr berpotensi menjadi musuh rakyat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)