Jakarta: Panglima TNI saat ini Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun. Pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie mengatakan calon panglima TNI memiliki berbagai pekerjaan rumah (PR).
Panglima TNI selanjutnya diharapkan tak sampai terlena dengan isu-isu nasional karena kepentingan organisasi TNI adalah untuk perang. Selain itu, panglima TNI selanjutnya juga harus mampu menyikapi trimatra terpadu.
Salah satu tugas panglima baru ialah memantau kerja sama keamanan trilateral antara Australia, Inggris, Amerika Serikat (AUKUS). Tidak hanya terkait masalah kapal selamnya, kekuatan angkatan darat, pembangunan logistik, dan komunikasi juga harus jadi diputuskan.
“Hal-hal seperti ini semua dihadapi tentara, itu artinya pembangunan kekuatan dalam lingkungan teknologi, maya itu semua juga harus kita pikirkan. Jadi jangan terfokus hanya seolah-olah masalah atau isu kapal selam Australia,” jelas Connie dalam tayangan Metro Siang di Metro TV, Selasa, 5 Oktober 2021.
Baca: Jokowi Disebut Sedang Menimbang Calon Panglima TNI
TNI nantinya juga harus mengubah trainingnya karena latihan skala besar harus dilakukan dengan semua negara, mengingat Indonesia tidak memihak negara manapun. Selain itu, masih ada juga masalah peralatan, jenjang, logistik, infrastruktur, hingga perubahan doktrin pertahanan.
“Training itu harus berubah karena latihan skala besar juga sudah dilakukan dengan negara negara semuanya karena kita kan non-alignment, jadi kita harus betul betul mampu dengan Amerika, Tiongkok, Rusia, dengan siapa pun,” ujar Connie.
Terkait permasalahan pengamanan di Papua, Connie melihat masalahnya bukan di militer, melainkan di sipil. Connie pun menyarankan agar kekuatan politik dan kebijakannya harus lebih solid. (Widya Finola Ifani Putri)
Jakarta: Panglima TNI saat ini Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun. Pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie mengatakan calon
panglima TNI memiliki berbagai pekerjaan rumah (PR).
Panglima TNI selanjutnya diharapkan tak sampai terlena dengan isu-isu nasional karena kepentingan organisasi TNI adalah untuk perang. Selain itu, panglima TNI selanjutnya juga harus mampu menyikapi trimatra terpadu.
Salah satu tugas panglima baru ialah memantau kerja sama keamanan trilateral antara Australia, Inggris, Amerika Serikat (AUKUS). Tidak hanya terkait masalah kapal selamnya, kekuatan angkatan darat, pembangunan logistik, dan komunikasi juga harus jadi diputuskan.
“Hal-hal seperti ini semua dihadapi tentara, itu artinya pembangunan kekuatan dalam lingkungan teknologi, maya itu semua juga harus kita pikirkan. Jadi jangan terfokus hanya seolah-olah masalah atau isu kapal selam Australia,” jelas Connie dalam tayangan
Metro Siang di
Metro TV, Selasa, 5 Oktober 2021.
Baca:
Jokowi Disebut Sedang Menimbang Calon Panglima TNI
TNI nantinya juga harus mengubah trainingnya karena latihan skala besar harus dilakukan dengan semua negara, mengingat Indonesia tidak memihak negara manapun. Selain itu, masih ada juga masalah peralatan, jenjang, logistik, infrastruktur, hingga perubahan doktrin pertahanan.
“
Training itu harus berubah karena latihan skala besar juga sudah dilakukan dengan negara negara semuanya karena kita kan non-alignment, jadi kita harus betul betul mampu dengan Amerika, Tiongkok, Rusia, dengan siapa pun,” ujar Connie.
Terkait permasalahan pengamanan di Papua, Connie melihat masalahnya bukan di militer, melainkan di sipil. Connie pun menyarankan agar kekuatan politik dan kebijakannya harus lebih solid.
(Widya Finola Ifani Putri) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
