Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan. ANT/Widodo Jusuf.
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan. ANT/Widodo Jusuf.

Jokowi Diminta Waspadai Prabowo

Lukman Diah Sari • 03 Desember 2017 20:24
Jakarta: Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) merilis sebanyak 24,38 persen responden bakal memilih Presiden Joko Widodo jika pemilihan digelar sekarang. Perolehan Jokowi disusul Prabowo Subianto dengan 21,09 persen.
 
"Elektabilitas Jokowi saat ini adalah sebesar 24,38 persen disusul Prabowo sebesar 21,09 persen," kata Ketua Umum Orkestra Poepimda Hidayatulloh di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 3 Desember 2017. 
 
Selain Jokowi dan Prabowo, muncul nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada urutan ketiga dengan perolehan 2,80 persen. Deretan nama ini dilengkapi Agus Harimurti Yudhoyono dengan perolehan 2,1 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sebanyak 2 persen.

"Bila Jokowi mampu menjaga ritme, maka tidak menutup kemungkinan Jokowi akan terpilih kedua kalinya pada Pemilu 2019," kata Poempida. 
 
Sementara itu, Direktur Polcomm Institute Heri Sulistyo memaparkan, perbedaan tiga persen antara Jokowi dan Prabowo sangat rentan. Heri mengingatkan, hasil survei ini seharusnya menjadi peringatan buat Jokowi.
 
Apalagi, suasana Pilkada DKI Jakarta masih kental terasa. Heri menilai, kondisi politik seperti ini akan terus bergulir hingga pesta demokrasi berikutnya.
 
"Karena kemaren ada reuni 212 ini akan terus bergulir dan pasti ada korelasi dengan situasi politik," bebernya. 
 
Heri meminta Jokowi tak mengabaikan faktor ini. Meskipun, kata dia, Jokowi mendulang banyak suara karena suksesnya pembangunan infrastruktur.
 
"Tapi elektabilitasnya hanya (selisih) 3 persen dari Prabowo, ini harus dicermati. Partai tidak tahu siapa yang menang, dan termasuk ketika porsi penilaian kinerja pemerintah, ada perubahan di kita pemilih nasional ada yang swing voter dan undecide voter sebagai penentu kemenangan," jelas Heri.
 
Survei ini menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat dengan memerhatikan urban dan proporsi antara jumlah sampel dan jumlah penduduk di tiap provinsi. Responden berjumlah 1.300 orang yang merupakan warga berusia minimal 17 tahun berdasarkan aspek gender, geografi, sosio kultural, sosio ekonomi, dan ideologi politik. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dan kuesioner.
 
Tingkat kepercayaan pada survei 95 persen dengan margin of error kurang lebih 3 persen.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan