Jakarta: Kepemimpinan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dianggap patut diteladani. Kata caleg Partai NasDem Setiabudi Nurdin, keduanya mengedepankan politik kebudayaan dalam bersikap.
"Mereka memainkan politik itu. Itu juga yang membuat mereka punya akar di masyarakat," kata Setiabudi dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Selasa, 9 Oktober 2018.
Menurutnya, banyak langkah pemimpin saat ini sarat akan politik praktis. Hanya sedikit pejabat dan politisi yang mengedepankan pendekatan tulus dan humanis.
Jokowi, kata Setiabudi, Jokowi tidak berpenampilan mencolok. Apa yang dikenakannya selalu sederhana agar bisa dekat dengan rakyat.
Hal tersebut juga ditunjukkan Ahok. Dia enggan mengambil gajinya saat menjadi Gubernur DKI. "Hanya orang-orang yang mengedepankan politik kebudayaan yang seperti itu," ungkap Setiabudi.
Ia mengakui, politik yang dilakukan Jokowi dan Ahok sulit diimplementasikan. Sebab, pelaku politik harus benar-benar tulus menghargai sesama dan memahami aspirasi rakyat.
"Jujur, saya sendiri belum bisa. Harus benar-benar bisa menghargai, seperti Pak Jokowi dan Ahok," pungkas dia.
Jakarta: Kepemimpinan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dianggap patut diteladani. Kata caleg Partai NasDem Setiabudi Nurdin, keduanya mengedepankan politik kebudayaan dalam bersikap.
"Mereka memainkan politik itu. Itu juga yang membuat mereka punya akar di masyarakat," kata Setiabudi dalam sebuah diskusi di Jakarta Selatan, Selasa, 9 Oktober 2018.
Menurutnya, banyak langkah pemimpin saat ini sarat akan politik praktis. Hanya sedikit pejabat dan politisi yang mengedepankan pendekatan tulus dan humanis.
Jokowi, kata Setiabudi, Jokowi tidak berpenampilan mencolok. Apa yang dikenakannya selalu sederhana agar bisa dekat dengan rakyat.
Hal tersebut juga ditunjukkan Ahok. Dia enggan mengambil gajinya saat menjadi Gubernur DKI. "Hanya orang-orang yang mengedepankan politik kebudayaan yang seperti itu," ungkap Setiabudi.
Ia mengakui, politik yang dilakukan Jokowi dan Ahok sulit diimplementasikan. Sebab, pelaku politik harus benar-benar tulus menghargai sesama dan memahami aspirasi rakyat.
"Jujur, saya sendiri belum bisa. Harus benar-benar bisa menghargai, seperti Pak Jokowi dan Ahok," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)