medcom.id, Jakarta: Presiden PKS Sohibul Iman menyerukan agar tim pemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilgub DKI Jakarta 2017 tidak melakukan hal yang berbau permusuhan. Sohibul mengatakan, politik permusuhan justru hanya akan menjerumuskan pelakunya sendiri.
"Saya senang dengan perumpamaan dari pak JK (Jusuf Kalla) kepada saya tadi malam. Pak Sohibul, politik itu kalau dalam olahraga analoginya bukan sepak bola, tapi pingpong," kata Sohibul di hadapan tim pemenangan di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Selasa (11/10/2016) malam.
Poin akan didapatkan ketika pemain pingpong itu dapat mengarahkan bola ke lawan secara bagus. Dan poin juga didapatkan, ketika lawan melakukan kesalahan.
"Berbeda dengan sepak bola. Kalau kita curang, lawan diberi kesempatan tendangan bebas, belum tentu menjadi gol. Tapi di pingpong, setiap kesalahan lawan, itu adalah poin buat pihak kita, dan sebaliknya kesalahan kita adalah poin buat lawan, sehingga kita perlu membuat langkah yang bagus, agar bola kita selalu masuk dan menjadi poin," ujar Sohibul.
Dari perumpamaan itu, Sohibul menegaskan pentingnya sikap mengunggulkan jagoan sendiri. Artinya, program pasangan calon yang harus disampaikan. Dan secara bersamaan, tidak merendahkan jagoan lain.
Karena dengan merendahkan lawan apalagi menyerang, itu akan mengobarkan api permusuhan sesama anak bangsa. Padahal, kata Sohibul, politik adiluhung ini yang harus dikedepankan.
"Dan kualitas demokrasi di DKI akan menjadi contoh yang baik bagi daerah-daerah lain," tandas dia.
Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufrie menegaskan keputusan terkait penentuan pasangan calon itu memang terkesan lama. Padahal, jika egois mengandalkan jumlah kursi di DPRD DKI Jakarta, tentu sangat mudah dan cepat.
"Artinya kehati-hatian itu penting," tegas dia.  
  
  
    medcom.id, Jakarta: Presiden PKS Sohibul Iman menyerukan agar tim pemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilgub DKI Jakarta 2017 tidak melakukan hal yang berbau permusuhan. Sohibul mengatakan, politik permusuhan justru hanya akan menjerumuskan pelakunya sendiri. 
"Saya senang dengan perumpamaan dari pak JK (Jusuf Kalla) kepada saya tadi malam. Pak Sohibul, politik itu kalau dalam olahraga analoginya bukan sepak bola, tapi pingpong," kata Sohibul di hadapan tim pemenangan di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Selasa (11/10/2016) malam. 
Poin akan didapatkan ketika pemain pingpong itu dapat mengarahkan bola ke lawan secara bagus. Dan poin juga didapatkan, ketika lawan melakukan kesalahan.
"Berbeda dengan sepak bola. Kalau kita curang, lawan diberi kesempatan tendangan bebas, belum tentu menjadi gol. Tapi di pingpong, setiap kesalahan lawan, itu adalah poin buat pihak kita, dan sebaliknya kesalahan kita adalah poin buat lawan, sehingga kita perlu membuat langkah yang bagus, agar bola kita selalu masuk dan menjadi poin," ujar Sohibul. 
Dari perumpamaan itu, Sohibul menegaskan pentingnya sikap mengunggulkan jagoan sendiri. Artinya, program pasangan calon yang harus disampaikan. Dan secara bersamaan, tidak merendahkan jagoan lain. 
Karena dengan merendahkan lawan apalagi menyerang, itu akan mengobarkan api permusuhan sesama anak bangsa. Padahal, kata Sohibul, politik adiluhung ini yang harus dikedepankan. 
"Dan kualitas demokrasi di DKI akan menjadi contoh yang baik bagi daerah-daerah lain," tandas dia. 
Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufrie menegaskan keputusan terkait penentuan pasangan calon itu memang terkesan lama. Padahal, jika egois mengandalkan jumlah kursi di DPRD DKI Jakarta, tentu sangat mudah dan cepat. 
"Artinya kehati-hatian itu penting," tegas dia. 
Cek Berita dan Artikel yang lain di 
            
                
                
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(HUS)