Ketum PAN Zulkifli Hasan. Foto: Medcom/Fachri Audhia Hafiez
Ketum PAN Zulkifli Hasan. Foto: Medcom/Fachri Audhia Hafiez

Perkenalkan Ganjar-Erick ke Jokowi, PAN Ingin 'Rampas' Ganjar dari PDIP

Imanuel R Matatula • 28 Februari 2023 20:46
Jakarta: Partai Amanat Nasional (PAN) memperkenalkan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir sebagai pasangan capres dan cawapres kepada Jokowi. Pengenalan pasangan Ganjar-Erick ini disampaikan dalam rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Semarang, 26 Februari 2023 lalu.
 
Padahal, saat ini PAN bersama dengan PPP dan Golkar telah membangun koalisi bersama dengan mengusung para ketua umum anggota KIB sebagai calon kandidat untuk berkostasi di Pilpres 2024.  
 
Analis Politik dari Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai, PAN sepertinya lupa dengan semangat yang dibangun antara PPP dan Golkar untuk mengusung kader sendiri maju sebagai capres dan cawapres.

"Jika PAN memperkenalkan Ganjar-Erick sebagai capres dan cawapres, sepertinya terjadi inkonsistensi narasi yang dibangun oleh PAN. PAN mendorong proposal Erick sebagai cawapres dengan menduetkan dua tokoh tersebut dihadapan Jokowi,” kata Arifki kepada Medcom.id Selasa, 28 Februari 2023.
 
Baca juga: Dukungan PAN ke Ganjar Dinilai Berpotensi Menggembosi Koalisi

Arifki mengatakan, PAN telah mengambil langkah berani dengan memperkenalkan kader partai lain sebagai capres. Seperti yang diketahui belakangan ini nama Ganjar Pranowo menjadi sorotan karena terlalu menonjol. Padahal PDIP sendiri belum secara resmi mengumumkan calon presiden dari partai banteng tersebut.
 
“Langkah yang dibuat oleh PAN, diibaratkan merampas kader PDIP di siang bolong. Narasi ini tentunya bakal makin mempersulit Ganjar bakal didukung oleh PDIP, karena dianggap tidak ikut aturan main partai,” jelas Arifki Chaniago.
 
Megawati di acara HUT PDIP beberapa waktu lalu menegaskan yang berhak menentukan capres dari partainya adalah dirinya. Menurut Arifki narasi yang dibuat PAN tentu tidak hanya merusak narasi yang dibuatnya bersama dengan PPP dan Golkar. Tetapi juga dengan PDIP yang memiliki wewenang terhadap nasib Ganjar di tahun 2024.
 
“PAN sepertinya ingin mengklaim Ganjar lebih awal, dibalik posisi Gubernur Jawa Tengah yang belum mendapatkan ketidakpastian PDIP. Langkah PAN itu sayangnya bakal memberikan kepastian PDIP untuk tidak memberikan partimbangan lebih lanjut bagi Ganjar agar maju lewat partai pimpinan Megawati Soekarno Putri itu,” tambah dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan