Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdjiatno. (Antara/Andika Wahyu)
Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdjiatno. (Antara/Andika Wahyu)

KPK dan PPATK Diminta Terlibat Dalam Seleksi Calon Kapolri

Lukman Diah Sari • 09 Januari 2015 21:32
medcom.id, Jakarta: Isu rekening gendut sejumlah nama petinggi Polri masih menjadi polemik hingga saat ini. Termasuk beberapa nama yang masuk bursa calon Kapolri pengganti Jenderal Sutarman, Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan.
 
Budi Gunawan disebut-sebut 'tersandung' persoalan rekening gendut.
 
Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno sepakat proses seleksi calon Kapolri melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Jangan kemudian mengatakan rekening gendut, kalau memang belum ada buktinya. Sebaiknya kita percayakan pada aparat terkait," kata Tedjo usai menggelar pertemuan di Kementerian Hukum dan HAM, di Kuningan, Jakarta, Jumat (9/1/2015).
 
Tedjo mengatakan, masyarakat dapat semakin merasa lebih pasti jika PPATK dan KPK turut dilibatkan. Dengan bergabungnya KPK dan PPATK dalam proses seleksi, isu seputar rekening gendut pun bisa dipastikan benar atau tidaknya.
 
Diketahui Budi Gunawan pernah menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri saat Ketua Umum PDIP itu menjabat presiden RI periode 2001-2005. Budi juga pernah menjabat Kapolda Jambi dan Kapolda Bali.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan