Foto udara memperlihatkan kota Istanbul di Turki. (Foto: AFP)
Foto udara memperlihatkan kota Istanbul di Turki. (Foto: AFP)

Konsolidasi Politik Jadi Kunci Turki Sukses Tangani Covid-19

Cindy • 13 Juni 2020 20:36
Jakarta: Pemerintah Turki dinilai berhasil menanggulangi penyebaran virus korona (covid-19). Salah satunya dengan konsolidasi politik yang baik dalam pemerintahan.
 
"Pemerintah mendekati oposisi agar aturan-aturannya dapat dukungan. Kita tidak melihat di media massa, ada perdebatan-perdebatan bagaimana cara tangani covid yang berbeda," kata Duta Besar RI di Turki, Lalu Muhammad Iqbal, dalam diskusi daring "New Normal Lintas Negara", Sabtu, 13 Juni 2020.
 
Lalu menuturkan pemerintah Turki juga menyosialisasikan terkait covid-19 secara terstruktur. Ini agar masyarakat patuh.

Dia menyebut tak ada bersitegang pendapat antara satu pejabat dengan pejabat lainnya di Turki. Sehingga membuat masyarakat tidak kebingungan dan patuh terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
 
Lalu mencontohkan kebijakan terkait pelarangan aktivitas di tempat ibadah. Sejak awal kasus covid-19 di Turki pada 10 Maret 2020, Directorate of Religious Affairs (Diyanet) Turki mengeluarkan larangan aktivitas di tempat ibadah.
 
(Baca: Turki Masuki Masa Normal, 177 WNI Dipulangkan)
 
Kemudian, pemerintah juga mengumumkan hal tersebut mengikuti kebijakan Diyanet."Sehingga masjid sudah sepi, tidak ada yang ke masjid. Jadi masalah komunikasi publik ini sangat penting dan harus ada struktur yang jelas," ucap Lalu.
 
Pemerintah Turki juga tak bergantung dengan pihak luar dalam menangani pandemi virus korona. Dia menuturkan kemandirian menjadi salah satu kunci strategis menanggulangi pandemi covid-19.
 
"Bahkan membantu (negara tetangga), mereka produksi test kit, ventilator, semuanya. Bahkan beberapa perusahaan Indonesia mengimpor dari Turki atas izin khusus pemerintah Turki," beber dia.
 
Pemerintah Turki sudah melakukan relaksasi menuju new normal sejak 1-6 Juni 2020. Dalam waktu satu minggu, penduduk usia 60 tahun serta anak di bawah 18 tahun dilarang berkegiatan di luar rumah.
 
Kemudian, seluruh aktivitas, fasilitas sosial, hingga pendidikan telah dibuka sejak 7 Juni 2020. Masyarakat baik usia balita hingga lanjut usia diperbolehkan keluar rumah. Meski begitu, protokol kesehatan covid-19 tetap dilakukan secara ketat.
 
"Setiap detail profesi dibuat protokolnya oleh pemerintah. Hingga tukang cukur pun misalnya ada protokolnya, handuk hanya satu kali pakai, cukuran satu kali pakai. Dan itu ada pengecekan dari pemerintah apakah menjalankan atau tidak," kata Lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan