Jakarta: Pemerintah berencana memberikan pengganti hari libur nasional di luar Lebaran 2020. Hal ini menjadi bentuk kompensasi bagi publik yang menghadapi pendemi virus korona (covid-19).
"Dalam rangka menenangkan masyarakat mungkin alternatif mengganti libur nasional di lain hari untuk hari raya, ini mungkin bisa dibicarakan" kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 2 April 2020.
Selain itu, pemerintah akan memberikan mudik gratis untuk warga terdampak covid-19. Fasilitas ini disediakan usai pendemi korona hilang dari Indonesia.
"Kemudian juga bisa menggratiskan tempat-tempat wisata yang dimiliki daerah. Saya kira kalau skenario-skenario tersebut dilakukan kita bisa memberikan sedikit ketenangan pada masyarakat," ungkap Kepala Negara.
Untuk sementara, Jokowi masih melarang warga kembali ke kampung halaman. Dia khawatir virus korona cepat meluas bila warga tak patuh. Mengingat pada 2019, jumlah pemudik mencapai 19,5 juta orang di seluruh Indonesia.
"Adanya mobilitas orang sebesar itu sangat berisiko memperluas penyebaran covid-19. Bahkan laporan yang saya terima dari Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo), Gubernur DIY (Hamengkubuwono X), pergerakan arus mudik sudah terjadi lebih awal dari biasanya," jelas Jokowi.
Baca: Warga Ngeyel Tetap Mudik di Tengah Wabah Korona
Sejumlah pekerja informal memilih kembali ke kampung halamannya usai DKI Jakarta menetapkan darurat korona. Mereka menyebar ke Jawa Barat hingga ke Jawa Timur.
"Fokus kita mencegah meluasnya covid-19 dengan mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain. Imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur, agar perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik saya minta diteruskan dan digencarkan lagi," tegas dia.
Jakarta: Pemerintah berencana memberikan pengganti hari libur nasional di luar Lebaran 2020. Hal ini menjadi bentuk kompensasi bagi publik yang menghadapi pendemi virus korona (covid-19).
"Dalam rangka menenangkan masyarakat mungkin alternatif mengganti libur nasional di lain hari untuk hari raya, ini mungkin bisa dibicarakan" kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 2 April 2020.
Selain itu, pemerintah akan memberikan mudik gratis untuk warga terdampak covid-19. Fasilitas ini disediakan usai pendemi korona hilang dari Indonesia.
"Kemudian juga bisa menggratiskan tempat-tempat wisata yang dimiliki daerah. Saya kira kalau skenario-skenario tersebut dilakukan kita bisa memberikan sedikit ketenangan pada masyarakat," ungkap Kepala Negara.
Untuk sementara, Jokowi masih melarang warga kembali ke kampung halaman. Dia khawatir virus korona cepat meluas bila warga tak patuh. Mengingat pada 2019, jumlah pemudik mencapai 19,5 juta orang di seluruh Indonesia.
"Adanya mobilitas orang sebesar itu sangat berisiko memperluas penyebaran covid-19. Bahkan laporan yang saya terima dari Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo), Gubernur DIY (Hamengkubuwono X), pergerakan arus mudik sudah terjadi lebih awal dari biasanya," jelas Jokowi.
Baca:
Warga Ngeyel Tetap Mudik di Tengah Wabah Korona
Sejumlah pekerja informal memilih kembali ke kampung halamannya usai DKI Jakarta menetapkan darurat korona. Mereka menyebar ke Jawa Barat hingga ke Jawa Timur.
"Fokus kita mencegah meluasnya covid-19 dengan mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain. Imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur, agar perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik saya minta diteruskan dan digencarkan lagi," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)