Jakarta: Mayoritas fraksi di DPR menyetujui pengesahan draf Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS). Namun, Golkar menjadi salah satu fraksi yang memiliki pandangan berbeda terkait RUU TPKS.
Fraksi Golkar meminta pengambilan keputusan RUU TPKS ditunda. Anggota Badan legislasi DPR RI dari Fraksi Golkar Firman Soebagyo menyebut Golkar masih ingin mendengarkan masukan tokoh agama.
“Golkar hanya menunggu bagaimana alim ulama kita dengarkan pendapatnya, ini tokoh agama jadi jangan diabaikan,” ujar Firman dalam tayangan Metro pagi Primetime di Metro TV, Selasa, 14 Desember 2021.
Firman menjelaskan telah berdiskusi dengan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Eddy Hiariej terkait dengan pengesahan RUU TPKS. Melalui diskusi tersebut, Golkar menyatakan sepakat untuk mengesahkan RUU TPKS, namun meminta agar tidak terburu-buru.
“Kita sepakat untuk disahkan, tetapi enggak perlu buru-buru, paling bisa masa sidang setelah Desember ini, karena ada tokoh alim ulama yang ingin menyampaikan pandangan dan pendapatnya,” jelas Firman.
Menurut Firman, karena RUU TPKS penting maka sikap kehati-hatian menjadi suatu keharusan. Hal ini agar pada saat judicial review (JR) tidak kalah dan malah memulai lagi dari awal.
Firman meminta rekan-rekanya di parlemen mendengarkan semua pihak, dan tidak perlu emosional ataupun tergesa-gesa. Firman juga menyatakan sangat mengerti bahwa RUU TPKS sangat mendesak dan penting.
“Apa yang menjadi masukan masyarakat kita dengarkan sebanyak-banyaknya. Toh waktu penundaan ini tidak sebulan dua bulan tetapi satu minggu. Apa salahnya satu minggu untuk mendengarkan tokoh agama dan alim ulama,” kata dia. (Widya Finola Ifani Putri)
Jakarta: Mayoritas fraksi di DPR menyetujui pengesahan draf Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (
RUU TPKS). Namun,
Golkar menjadi salah satu fraksi yang memiliki pandangan berbeda terkait RUU TPKS.
Fraksi Golkar meminta pengambilan keputusan RUU TPKS ditunda. Anggota Badan legislasi DPR RI dari Fraksi Golkar Firman Soebagyo menyebut Golkar masih ingin mendengarkan masukan tokoh agama.
“Golkar hanya menunggu bagaimana alim ulama kita dengarkan pendapatnya, ini tokoh agama jadi jangan diabaikan,” ujar Firman dalam tayangan Metro pagi Primetime di Metro TV, Selasa, 14 Desember 2021.
Firman menjelaskan telah berdiskusi dengan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Eddy Hiariej terkait dengan pengesahan RUU TPKS. Melalui diskusi tersebut, Golkar menyatakan sepakat untuk mengesahkan RUU TPKS, namun meminta agar tidak terburu-buru.
“Kita sepakat untuk disahkan, tetapi enggak perlu buru-buru, paling bisa masa sidang setelah Desember ini, karena ada tokoh alim ulama yang ingin menyampaikan pandangan dan pendapatnya,” jelas Firman.
Menurut Firman, karena RUU TPKS penting maka sikap kehati-hatian menjadi suatu keharusan. Hal ini agar pada saat judicial review (JR) tidak kalah dan malah memulai lagi dari awal.
Firman meminta rekan-rekanya di parlemen mendengarkan semua pihak, dan tidak perlu emosional ataupun tergesa-gesa. Firman juga menyatakan sangat mengerti bahwa RUU TPKS sangat mendesak dan penting.
“Apa yang menjadi masukan masyarakat kita dengarkan sebanyak-banyaknya. Toh waktu penundaan ini tidak sebulan dua bulan tetapi satu minggu. Apa salahnya satu minggu untuk mendengarkan tokoh agama dan alim ulama,” kata dia. (
Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)