Jakarta: Generasi Muda Pembaharuan (Gempar) Indonesia menilai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sudah tepat. Terbukti harga minyak goreng berangsur turun.
"Kami yakin Presiden (Jokowi) akan segera membuka lagi keran ekspor setelah adanya komitmen dari pelaku usaha untuk tidak mengakali aturan," ujar Ketua Departemen Perdagangan DPP Gempar Indonesia Julio Ekspor dalam keterangan tertulis, Sabtu, 30 April 2022.
Julio meyakini Presiden Jokowi mencurigai masih ada mafia minyak goreng yang belum ditangkap. Oleh karenannya, ia mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menangkap aktor-aktor lainnya.
"Kami tidak percaya kalau hanya tiga entitas tersebut bisa menggerakkan permainan minyak goreng dalam empat-lima bulan terakhir," ungkap dia.
Baca: Harga TBS Sawit di Kalbar Naik Jadi Rp3.825/Kg
Founder Bisa Ekspor itu menilai langkah ekstrem Presiden Jokowi yang menghentikan ekspor crude palm oil (CPO) telah terbukti lebih ampuh daripada langkah yang ditempuh Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi selama lima bulan terakhir. Kinerja mendag perlu dievaluasi.
"Ini baru minyak goreng enggak bisa diatasi. Bagaimana komoditas lain yang ke depan juga pasti akan menghadapi masalah dengam terbatasnya aspek produksi karena keadaan pasca pandemi," jelas dia.
Jakarta: Generasi Muda Pembaharuan (Gempar) Indonesia menilai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang
ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sudah tepat. Terbukti harga
minyak goreng berangsur turun.
"Kami yakin Presiden (Jokowi) akan segera membuka lagi keran ekspor setelah adanya komitmen dari pelaku usaha untuk tidak mengakali aturan," ujar Ketua Departemen Perdagangan DPP Gempar Indonesia Julio Ekspor dalam keterangan tertulis, Sabtu, 30 April 2022.
Julio meyakini Presiden Jokowi mencurigai masih ada mafia minyak goreng yang belum ditangkap. Oleh karenannya, ia mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk menangkap aktor-aktor lainnya.
"Kami tidak percaya kalau hanya tiga entitas tersebut bisa menggerakkan permainan minyak goreng dalam empat-lima bulan terakhir," ungkap dia.
Baca:
Harga TBS Sawit di Kalbar Naik Jadi Rp3.825/Kg
Founder Bisa Ekspor itu menilai langkah ekstrem Presiden Jokowi yang menghentikan ekspor crude palm oil (CPO) telah terbukti lebih ampuh daripada langkah yang ditempuh Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi selama lima bulan terakhir. Kinerja mendag perlu dievaluasi.
"Ini baru minyak goreng enggak bisa diatasi. Bagaimana komoditas lain yang ke depan juga pasti akan menghadapi masalah dengam terbatasnya aspek produksi karena keadaan pasca pandemi," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)