Presiden Joko Widodo. Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo. Biro Pers Sekretariat Presiden

Jokowi: Pemindahan Ibu Kota untuk Pemerataan dan Keadilan Sosial

Achmad Zulfikar Fazli • 22 Februari 2022 13:31
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan alasan pemerintah memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Jokowi menegaskan pemindahan ibu kota dilakukan untuk menghapus kesenjangan antardaerah.
 
"Sekali lagi perpindahan (ibu kota) ini untuk pemerataan. Baik pemerataan infrastruktur, pemerataan ekonomi, dan juga keadilan sosial," ujar Jokowi dalam peresmian NasDem Tower, Jakarta, Selasa, 22 Februari 2022.
 
Jokowi menjelaskan Indonesia terdiri atas 17 ribu pulau, 514 kabupaten kota dan 34 provinsi. Namun, 56 persen atau 156 juta penduduk Indonesia ada di Pulau Jawa.

Bahkan, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 58 persen ada di Pulau Jawa, khususnya Jakarta. Sehingga, Jakarta menjadi magnet dari seluruh pulau dan kota.
 
"Yang terjadi (dari kodisi ini) adalah ketimpangan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa. Yang terjadi adalah ketimpangan antar wilayah, ketimpangan infrastruktur antara Jawa dan luar Jawa. inilah mengapa juga bahwa kepindahan ibu kota ini sudah digagas sejak lama," ucap dia.
 
Baca: 6 Klaster Strategis dalam Visi Superhub Ekonomi IKN
 
Jokowi menyampaikan pemindahan ibu kota ini tidak ujug-ujug dilakukan pemerintah. Rencana ini sudah digagas sejak era Presiden Soekarno (Bung Karno).
 
Tahun 1957, Bung Karno berkeinginan memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya. Namun, rencana itu terhambat akibat pergolakan politik, sehingga gagasan itu tidak berlanjut.
 
Kemudian, Presiden ke-2 RI Soeharto juga memiliki gagasan untuk memindahkan Ibu Kota ke Jonggol, Jawa Barat. Namun, gagasam itu kembali tak terealisasi.
 
"Sehingga kajian-kajian itu sudah ada sebelumnya," ucap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan