Jakarta: Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri netral di pilkada dan pemilu. Pasalnya, tiga lembaga itu milik seluruh rakyat.
"Janganlah lembaga yang begitu penting institusi yang begitu menentukan kehidupan bangsa dan negara. Janganlah tadi disebut Ketua MPR (Zulkifli Hasan) menjadi hanya membela salah satu pihak," kata Prabowo di rumah dinas Zulkifli Hasan di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin, 25 Juni 2018.
Prabowo mengatakan, BIN, TNI, dan Polri adalah lembaga kebanggaan rakyat Indonesia. Bangsa Indonesia, kata dia, membutuhkan polisi, intelijen, serta tentara yang kuat dan hebat.
"Siapa tahu suatu saat Gerindra dan PAN (Partai Amanat Nasional) dan mungkin mitra-mitra lain mendapat kepercayaan untuk memimpin negara ini. Kami akan bikin polisi yang sangat hebat, tentara yang kuat dan hebat, intelijen yang kuat dan hebat," ungkapnya.
Mantan perwira TNI Angkatan Darat itu juga meminta penguasa tidak memanfaatkan ketiga lembaga itu untuk kepentingan tertentu. Institusi itu tak boleh digunakan untuk memenangkan kontestasi pemilihan umum.
Baca: Pelanggaran Pilkada di Masa Tenang Berpotensi Tetap Terjadi
"Saya percaya bahwa di ujungnya tidak akan bisa ada yang melawan kehendak rakyat," ujarnya.
Netralitas aparat penegak hukum, kata Prabowo, turut menentukan sukses tidaknya pesta demokrasi di Tanah Air. Kecurangan dalam pesta demokrasi bisa membuat tidak adanya legitimasi terhadap pemimpin terpilih.
"Akibatnya keputusan-keputusan pemimpin, keputusan pemerintah dan kebijaksanaannya tidak akan dapat dijalankan," ujar dia.
Jakarta: Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta Badan Intelijen Negara (BIN), TNI, dan Polri netral di pilkada dan pemilu. Pasalnya, tiga lembaga itu milik seluruh rakyat.
"Janganlah lembaga yang begitu penting institusi yang begitu menentukan kehidupan bangsa dan negara. Janganlah tadi disebut Ketua MPR (Zulkifli Hasan) menjadi hanya membela salah satu pihak," kata Prabowo di rumah dinas Zulkifli Hasan di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin, 25 Juni 2018.
Prabowo mengatakan, BIN, TNI, dan Polri adalah lembaga kebanggaan rakyat Indonesia. Bangsa Indonesia, kata dia, membutuhkan polisi, intelijen, serta tentara yang kuat dan hebat.
"Siapa tahu suatu saat Gerindra dan PAN (Partai Amanat Nasional) dan mungkin mitra-mitra lain mendapat kepercayaan untuk memimpin negara ini. Kami akan bikin polisi yang sangat hebat, tentara yang kuat dan hebat, intelijen yang kuat dan hebat," ungkapnya.
Mantan perwira TNI Angkatan Darat itu juga meminta penguasa tidak memanfaatkan ketiga lembaga itu untuk kepentingan tertentu. Institusi itu tak boleh digunakan untuk memenangkan kontestasi pemilihan umum.
Baca: Pelanggaran Pilkada di Masa Tenang Berpotensi Tetap Terjadi
"Saya percaya bahwa di ujungnya tidak akan bisa ada yang melawan kehendak rakyat," ujarnya.
Netralitas aparat penegak hukum, kata Prabowo, turut menentukan sukses tidaknya pesta demokrasi di Tanah Air. Kecurangan dalam pesta demokrasi bisa membuat tidak adanya legitimasi terhadap pemimpin terpilih.
"Akibatnya keputusan-keputusan pemimpin, keputusan pemerintah dan kebijaksanaannya tidak akan dapat dijalankan," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)