Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. (Foto: MI/M Taufan SP Bustan).
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. (Foto: MI/M Taufan SP Bustan).

NKRI Bubar di 2030, Pengamat: Novel Jangan Dijadikan Pedoman

Marcheilla Ariesta • 25 Maret 2018 03:14
Jakarta: Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan mengenai bubarnya Indonesia pada 2030. Dalihnya, hal tersebut merupakan hasil analisis pakar luar negeri yang dikutip dari sebuah novel.
 
Pengamat pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menyayangkan Prabowo mengambil data berdasarkan novel. Menurutnya, novel tak bisa dijadikan pegangan untuk mengkritik pemerintahan.
 
"Masa novel jadi pedoman? Mendingan paper saya saja deh. Bilang ke Pak Prabowo, disertasi Bu Connie saja (sebagai referensi)," ujar Connie saat ditemui di Jakarta, Sabtu, 24 Maret 2018.

Di sisi lain, Connie juga membantah pernyataan Prabowo disebut sebagai scenario writing terhadap pertahanan Indonesia. Sebab scenario writing merupakan solusi dan masukan untuk membuat bidang pertahanan Indonesia menjadi lebih mandiri.
 
"Kalaupun ada, itu lebih kepada terjadinya kecepatan, terwujudnya kemandirian tentara, kemampuan tentara, kapabilitas, dan kapasitas tentara. Jadi bukan sekadar nakut-nakutin, namun harus ada solusi," tuturnya.
 
(Baca juga: Dalih Prabowo Soal Pidato NKRI Bubar di 2030)
 
Connie menyebut Prabowo salah langkah, sebab pernyataannya justru dijadikan bahan lelucon masyarakat.
 
Sebelumnya, Prabowo menyebut Indonesia akan bubar pada 2030. Prabowo juga menyinggung aset yang dikuasai negara hanya satu persen. Begitu pun kekayaan Indonesia yang malah dibawa dan dimanfaatkan ke luar negeri.
 
"Begini ya, jadi di luar negeri ada namanya scenario writing. Memang bentuknya mungkin novel, tapi yang nulis adalah ahli-ahli intelijen strategis, you buka dong. You buka, baca, belum kan," kata Prabowo di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Maret 2018.
 
Prabowo menyampaikan hal itu agar masyarakat Indonesia waspada. Jangan pernah menganggap enteng persoalan di negeri ini, sebab banyak bangsa iri pada kekayaan Indonesia.
 
"Kita selalu didatangi dan kekayaan kita dirampok. Sudah ratusan tahun," imbuhnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan